“Lebih baik konsultasi kepada salon mobil yang lebih memahami bahan dan cairan apa yang cocok digunakan untuk menghilangkan bakteri dan virus, yang tentunya sudah pasti aman dan tidak akan meninggalkan bercak atau efek-efek lainnya,” ujar Adhi.
Baca juga: Polisi Simulasi Karantina Wilayah, Tutup Akses Jalan Keluar Masuk Jakarta
Sementara itu, Christopher Sebastian, Presiden Direktur XTO Car Care, mengatakan, cairan disinfektan tidak berbahaya bagi mobil, baik untuk interior maupun bagian bodi.
"Tapi, tetap tidak boleh terlalu sering. Sebab, jika dilakukan terus menerus, pasti berdampak kepada kerusakan," ujar Christopher, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Christopher menambahkan, kerusakan memang bisa terjadi pada bagian cat mobil. Sebab, cairan disinfektan mayoritas mengandung alkohol tinggi.
Baiknya, setelah mengalami penyemprotan cairan disinfektan, bodi mobil disiram air bersih sehingga tidak mengering. Kalau sampai mengering dan terlalu sering bisa menimbulkan kerak atau kerusakan pada permukaan cat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.