Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif Nasional Diminta Produksi Ventilator

Kompas.com - 28/03/2020, 07:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta industri tekstil hingga otomotif dalam negeri ikut turun tangan untuk menanggulangi pandemi virus corona alias Covid-19.

Melalui keterangan tertulis, ia meminta industri tekstil dalam waktu dekat bisa memproduksi masker dan alat pelindung diri (APD) untuk memasok kebutuhan para tenaga kesehatan dalam menangani pasien.

Kemudian, industri farmasi juga harus mulai mengembangkan obat modern asli Indonesia (Fitofarmaka) yang berbasis alam. Sementara industri otomotif, didorong untuk bisa memproduksi alat kesehatan seperti ventilator atau alat bantu pernapasan.

Baca juga: Cegah Corona, Ganjil Genap Tidak Berlaku sampai 5 April 2020

ilustrasi ventilatorshutterstock ilustrasi ventilator

"Untuk supply ventilator, akan dibuat prototipe sederhana yang dapat diproduksi massal melalui kerja sama antara industri otomotif dengan industri komponen," kata Agus, Jumat (27/3/2020).

Bila imbauan tersebut berjalan sesuai rencana, diharapkan bisa membantu secara signifikan penanganan pasien yang terkena virus Covid-19.

Untuk mendukung ekosistem produksi berjalan lancar, pemerintah melalui Kemenperin juga memberikan stimulus ekonomi berupa pembebasan sementara bea masuk bahan baku industri, kemudahan proses importasi bahan baku, serta penjaminan ketersediaan pasokan pangan strategis.

Baca juga: Polisi Tutup Pelayanan Pembuatan dan Perpanjangan SIM

Ilustrasi pabrik mobilwww.caradvice.com.au Ilustrasi pabrik mobil

Pada kesempatan sama, Menperin juga mengungkapkan bahwa sampai empat bulan ke depan dibutuhkan 12 juta APD untuk tenaga medis. Adapun APD yang dibutuhkan ialah pakaian, caps, towel, sarung tangan, pelindung kaki, pelindung tangan, dan kacamata pelindung wajah (goggles).

“Dengan kondisi seperti saat ini, kemungkinan demand dapat bertambah hingga 100 persen, bahkan 500 persen,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau