Tak jauh setelah memasuki gerbang Tol Cikampek 2 menuju Cipali, Kondisi baterai langsung berangsur-angsur menurun.
Apalagi ditambah dengan kondisi lalu lintas yang macet parah akibat adanya evakuasi kecelakaan. Alhasil, mesin konvensional langsung kembali berkerja menggunakan suplai bahan bakar.
Ini menjadi titik awal redaksi menerapkan strategi berkendara irit bahan bakar. Namun semuanya dilakukan secara normal, dalam arti tak sampai mematikan pendingin udara (AC) atau berkendara terlalu berlahan, rata-rata kecepatan dibatasi mulai dari 80 - 100 kpj, sesuai aturan di jalan tol.
Baca juga: Impresi Singkat Jajal Toyota Prius PHEV di GIIAS 2019
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri di mana pengendara harus benar-benar persisi untuk mengijak pedal gas agar momentum tetap terjaga.
Beruntung, Prius PHEV dilengkapi dengan fitur Adaptive Cruise Control yang ampuh digunakan sepanjang perjalanan, terutama pada kondisi jalan datar yang panjang.
Ujian bagi redaksi tak hanya kemacetan saja, ketika memasuki Jembatan Kalikuto yang terletak ruas Tol Batang-Semarang, hujan deras langsung menemani sepanjang perjalanan.
Otomatis laju kendaraan pun sedikit terasa berat karena banyak permukaan jalan yang tergenang air, belum jarak pandang juga menurun drastis yang membuat kecepatan harus dikurangi.
Usai melewati Gerbang Tol Kalikangkung, kondisi jalan langsung dihiasi oleh lintasan menanjak dan menurun. Kondisi bahan bakar sudah bergeser satu bar, dan terus terkuras. Lantaran itu akhirnya tim memutuskan untuk singgah di rest area km 429 di Ungaran, Semaramg.
Baca juga: Menjelajah Banyuwangi-Bali Naik Hybrid, Terasa Tidak Istimewa
Seperti tahap awal, waktu kosong kami manfaatkan untuk berisirahat sejenak sambil mengisi ulang baterai Prius PHEV, kurang lebih selama 2 jam. Tepat pukul, 17.30 WIB akhirnya kami memutuskan untuk berangkat kembali hingga kota Gudeg.
Dengan kondisi baterai yang sudah terisi hingga 34,6 km, redaksi optimistis bisa menuju tujuan, tentunya lagi-lagi akan dilalui dengan kombinasi menggunakan bahan bakar lagi.
Benar saja, tak sampai 40 menit perjalan, energi sudah kembali diambil alih mesin konvensional hingga kami keluar di Gerbang Tol Boyolali dan menuju Yogyakarta melalui jalan arteri.
Tepat pukul 20.25 WIB, redaksi pun akhirnya sukses menyelesaikan perjalanan etape awal di Kota Gudeg.
Sebagai update, akibat banyak rintangan yang harus dilalui, membuat kinerja mesin bensin harus ekstra, hal ini pun berimbas pada penggunaan bahan bakar yang lumayan terkuras.
Baca juga: Toyota Mau Rilis Prius PHEV di Indonesia Segera
Posisi bahan bakar saat itu sudah hampir menyentuh garis tengah, sementara untuk perkiraan sisa jarak di MID tinggal 480 km dan posisi daya baterai benar-benar kosong. Otomatis hal ini akan menjadi tantangan bagi redaksi saat perjalanan pulang.
Dengan sisa bensin yang hanya mampu berjalan 480 km, akan sedikit berat, apalagi bila berdasarkan hitungan yang ada, total jarak Yogyakarta hingga kembali ke Jakarta sekitar 600 km.
Penasaran dengan perjalanannya, tunggu kelanjutan cerita di etape kedua Kompas.com Otomotif Challengge (KOC).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.