Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Bisa Terjadi Karena Serangan Jantung Atau Epilepsi

Kompas.com - 16/03/2020, 08:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas, masih menjadi momok menyeramkan di jalan raya, temasuk Indonesia. Jenisnya beragam, mulai dari ringan sampai kecelakaan berat.

Beberapa kasus kecelakaan terjadi karena pengemudi hilang kendali saat terserang penyakit kronis, contohnya jantung dan epilepsi.

Terkait hal ini Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, turut angkat bicara. Menurutnya hal ini harus disertai tindakan preventif dari masyarakat agar kecelakaan tidak terjadi. 

Pasalnya, jika diabaikan, kondisi ini bisa menyebabkan multi kecelakaan yang beragam dengan korban yang luas.

Baca juga: Bahaya Serangan Jantung saat Mengemudi, Bisa Sebabkan Kecelakaan

“Permasalah serangan jantung atau epilepsi adalah hal yang paling ditakuti, kasus ini sudah sering ditemui. Pengemudi bisa hilang kesadaran dan sulit mengendalikan kendaraan yang sedang dikendarai. Bayangkan jika pengemudi yang tidak sadarkan diri posisi kakinya di pedal gas?” ujar Jusri kepada Kompas.com, Sabtu (14/03/2020)

Menurutnya, masyarakat harus sadar untuk memastikan kesehatan mereka ketika mereka berkendara diruang publik, Mengingat belum ada undang-undang terkait hal ini, minimal pengemudi melakukan pengecekan terkait kesehatan secara reguler.

Baca juga: Punya Penyakit Jantung Sebaiknya Jangan Nekat Bawa Kendaraan

“Seharusnya di Indonesia dibuat aturan terkait kesehatan pengemudi. Kalau di luar negeri aturan akan hal ini sudah berlaku, pengendara baru boleh mengendarai mobil setelah 2 tahun dibuat keterangan bebas epilepsi atau dinyatakan sembuh,” kata Jusri

Jusri juga menegaskan, pengemudi wajib bertanggung jawab ketika sedang berada di jalan, bukan sekadar memiliki (Surat Izin Mengemudi) SIM.

Menurutnya, setiap pengemudi wajib memperhatikan kesehatannya sendiri, sebelum mulai mengendalikan kendaraan. 

“Ketika seseorang bekendara di ruang publik apalagi dengan kecepatan yang tinggi, kemudian mengalami serangan mendadak, tentunya bisa menyebabkan multi kecelakaan yang tidak hanya membahayakan pengemudi atau penumpangnya, tetapi juga orang di sekitar yang tidak bersalah,” Kata Jusri.

Oleh sebab itu, sebaiknya pengguna kendaraan sadar akan kesehatan dirinya. Selalu melakukan cek kesehatan secara berkala agar bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan saat berkendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Makin Panas! China Hajar AS dengan Kenaikan Tarif Impor 125 Persen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau