JAKARTA, KOMPAS.com - Jika mobil bermesin bensin bisa dikendarai meski kondisi bahan bakar minyak (BBM) nyaris habis, beda cerita dengan mobil bermesin diesel.
Khusus mobil peminum solar, jangan berjalan dengan kondisi tangki yang minim bahan bakar atau saat indikator bensin sudah ada dalam posisi E.
Menurut Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM, Didi Ahadi, menggunakan mobil diesel dalam kondisi bahan bakar yang menipis bisa membuat mobil ‘masuk angin’.
“Mobil diesel berbeda dengan mesin bensin. Di mesin diesel itu tidak ada pompa untuk mengalirkan solar ke mesin seperti bensin, mesin diesel menggunakan sistem vakum pada jalur bahan bakar yang berfungsi untuk menyedot udara,” ujar Didi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (12/03/2020).
Baca juga: Jangan Panik, Ini Jarak yang Bisa Ditempuh Ketika Indikator Bensin E
Ketika bahan bakar sudah menipis, otomatis vakum akan menyedot udara yang dialirkan ke injektor nozzel.
Efek dari masuknya udara akan mengakibatkan penurunan solar ke ruang bakar, hal ini akan menyebabkan tenaga mobil terasa loyo karen terisia udara, bahkan bisa membuat mesin mobil mati.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Oli untuk Mobil Mesin Diesel dan Bensin
“Saat hal ini sudah terjadi, ketika diisi bahan bakar mobil akan susah hidup karena saluran bahan bakar sudah terkontaminasi udara,” kata Didi.
Selain itu bukan hanya perfoma mesin saja yang turun. Hal yang lebih merepotkannya lagi, saat mesin sudah tidak bisa hidup maka harus dilakukan pompa manual dengan priming pump yang ada di atas filter solar.
“Harus dibuang terlebih dahulu udaranya, karena percuma saja, walaupun mobil sudah diisi solar tidak akan bisa hidup mesinnya. Harus bongkar dan memompa secara manual agar udara bisa keluar,” ujar Didi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.