Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/02/2020, 08:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara sepeda motor setiap hari selama berbulan-bulan, melewati jalan yang sama, membuat tingkat kewaspadaan berkurang. Apalagi pascabanjir, membuat sejumlah jalan yang tadinya mulus, menjadi rusak, sehingga terciptalah rintangan di jalan alias jebakan batman yang bisa membahayakan keselamatan.

Biasanya, level kewaspadaan ini semakin turun ketika tengah melintas di malam hari, saat penerangan jalan kurang. Jalan yang semula mulus, tiba-tiba ada lubang di tengah, membuat pengendara motor bisa mengambil sikap dalam kondisi singkat.

Usai hujan deras apalagi sampai menggenang biasanya membuat lapisan aspal jalan terkikis, hingga berlubang.

Khusus untuk pengguna motor, jalan rusak merupakan musuh di jalan raya. Tak jarang pemotor jatuh karena menghantam lubang atau jalan licin karena pasir atau kerikil yang terlepas dari aspal akibat tergenang air.

Baca juga: Jebakan Batman saat Hujan, Jalan Rusak dan Berlubang

Head of Safety Riding Promotion Wahana, Main Dealer motor Honda Jakarta-Tangerang, Agus Sani, mengatakan, khusus untuk pemotor, ketika akan berkendara pastikan sebelumnya mengetahui rute yang yang akan dilalui.

Pengendara melintasi jalan yang berlubang di Grand Depok City (GDC) Grand Depok City, Depok, Jawa Barat, Rabu, (11/12/2019). Beberapa jalan sepanjang GDC masih berlubang dan bergelombang.KOMPAS.com/M ZAENUDDIN Pengendara melintasi jalan yang berlubang di Grand Depok City (GDC) Grand Depok City, Depok, Jawa Barat, Rabu, (11/12/2019). Beberapa jalan sepanjang GDC masih berlubang dan bergelombang.

"Tapi apabila kita baru sekali lewat dan menemui rute seperti itu maka penggunaan rem harus diatur. Jika lubang banyak pasir atau rusak berat kurangi rem depan dan perbanyak rem belakang," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (28/2/202).

Baca juga: Lakukan Ini Ketika Ingin Menyalip Truk dan Bus di Jalan

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, memahami teknik pengereman yang benar adalah suatu keharusan. Sebab motor adalah kendaraan yang tidak mengenal stabilitas saat bergerak.

"Saat terlalu kencang motor akan kehilangan traksi, sedangkan kalau terlalu pelan akan ditarik oleh gravitasi. Karena itu kita harus tahu cara mengerem yang dianjurkan di tiap tingkat kecepatan," kata Jusri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com