Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2020, 07:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di antara sekian banyak merek mobil di Indonesia, tak banyak yang masih bertahan memasarkan sedan. Salah satunya adalah Mazda, dengan produk andalannya, Mazda3.

Fedy Dwi Parileksono, Head of Department Public Relations and Media Communications PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) distributor Mazda di Indonesia, mengatakan, pasar mobil sedan sebenarnya ada, tapi dari sisi pajak tinggi.

Baca juga: Bergaya Pakai Sedan, Duit Rp 100 Jutaan Bisa Dapat Accord dan Camry

"Masih agak susah berkembang untuk sedan buat Mazda, tapi masih ada kemungkinan," ujar Fedy, kepada wartawan, di sela-sela Media Drive Mazda CX-30, di Bandung, belum lama ini.

Suasana booth Honda di Beijing Auto Show 2014Agung Kurniawan Suasana booth Honda di Beijing Auto Show 2014

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai PPnBM, dasar pengenaan tarif PPnBM tidak lagi pada bentuk bodi kendaraan. Melainkan besaran emisi gas buang atau efisiensi bahan bakarnya.

Lebih detail, pada skema baru itu semua mobil penumpang berbahan bakar fosil yang kapasitas silindernya di bawah 3.000 cc, dikenakan PPnBM sebesar 15 persen, 20 persen, 25 persen, dan 40 persen berdasarkan keluaran CO2 dan konsumsi bahan bakar.

"Mungkin bisa menjadi stimulus, memacu mazda bisa jualan di Indonesia. Kalau dilihat secara global, pasar sedan di Indonesia didominasi merek lain," kata Fedy.

Baca juga: Minat Sedan Bekas Taksi, Siapkan DP Rp 20 Jutaan

Fedy menambahkan, sementara ini, penjualan mobil sedan umumnya untuk keperluan pemerintah, kendaraan polisi, dan lainnya. Belum begitu banyak yang membeli sedan untuk keperluan pribadi.

Sebagai informasi, sedan adalah segmen kendaraan paling kecil di industri otomotif nasional. Berdasarkan data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) 2018, penjualan sedan hanya sebanyak 6.268 unit dari 1.1 juta unit, atau tidak sampai 1 persennya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com