JAKARTA, KOMPAS.com - Tiap produsen sepeda motor memiliki desain atau struktur mesin yang berbeda. Termasuk pemilihan jenis koplingnya. Ada dua jenis kopling yang umumnya digunakan pada motor, yakni basah dan kering.
Asep Suherman, Kepala Bengkel AHASS Daya Motor Cibinong dan Karawang, mengatakan, kopling basah dan kopling kering memiliki perbedaan yang signifikan.
Baca juga: Bahas Kelebihan Spion Pintar di SUV Murah Suzuki XL7
"Untuk kopling basah, bagian kopling terlumasi oleh oli mesin. Sedangkan kopling kering, tidak terlumasi," ujar Herman, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Kopling basah dinilai memiliki daya tahan yang cukup lama. Maka itu, banyak digunakan oleh sebagian besar motor. Selain itu, ciri motor dengan kopling basah bisa didengar dari suaranya.
Kopling yang terendam oli membuat kopling tidak mengeluarkan suara kasar atau berisik saat mesin sedang bekerja. Berbeda dengan kopling kering yang suaranya cenderung kasar.
Baca juga: Apa Benar Panther Sudah Stop Produksi? Ini Jawaban Isuzu
Di Indonesia, penggunaan kopling kering banyak digunakan pada jenis motor matik atau skutik. Beda jenis kopling, beda juga spesifikasi oli yang digunakan.
"Untuk oli mesin pun dibedakan untuk tipe kopling kering dan kopling basah. Kopling kering menggunakan oli mesin dengan spesifikasi JASO MB. Sedangkan untuk kopling basah, menggunakan oli berspesifikasi JASO MA," kata Herman.
Herman menambahkan, untuk spesifikasinya, bisa dilihat pada tiap kemasan atau botol oli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.