Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPF Bukan Sekadar Buat Glosy, tapi Juga Proteksi Bodi

Kompas.com - 17/04/2025, 11:42 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak orang tertarik memasang Paint Protection Film (PPF) karena efek kilap yang membuat tampilan mobil jadi lebih mewah.

Namun, PPF sejatinya bukan sekadar lapisan estetika, melainkan pelindung nyata terhadap risiko kerusakan cat akibat goresan ringan, paparan sinar matahari, hingga kualitas cat yang tidak seragam antarpanel mobil.

Darma Eddie Salim, Presiden Direktur PT V-Kool Indo Lestari, menuturkan bahwa masyarakat perlu memahami bahwa kualitas PPF ditentukan oleh banyak faktor teknis, salah satunya adalah jenis lem yang digunakan.

“Yang orang banyak tidak perhatikan adalah kualitas dari lemnya sendiri. Lem PPF yang baik itu tidak mengeras total, bisa dicairkan kembali, sehingga aman saat dilepas dan tidak merusak cat,” kata Darma di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Baca juga: Produsen Pelumas Ini Apresiasi Jaringan Distribusi

Ia menjelaskan, PPF yang berkualitas tinggi umumnya menggunakan adhesive dengan karakter semi-solid.

Artinya, lem tidak menjadi keras seperti batu, tetapi tetap fleksibel dan mudah dikontrol.

Ini penting karena pemasangan dan pelepasan PPF harus aman bagi permukaan cat, terutama di panel-panel plastik yang memiliki karakter berbeda dengan bodi baja atau besi.

“Cat pada panel plastik itu tidak semuanya bisa merekat sempurna seperti di panel baja. Apalagi kalau plastiknya lentur, catnya lebih mudah turun atau softening. Di sinilah pentingnya edukasi ke konsumen soal risiko dan pilihan pemasangan,” ujar dia.

Darma juga menyoroti pentingnya transparansi dari penyedia jasa PPF.

Ultimate Paint Protection Film (UPPF) JakselUPPF Ultimate Paint Protection Film (UPPF) Jaksel

Ia mengaku tak jarang menolak pemasangan jika kondisi panel atau kualitas cat tidak memungkinkan, karena berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari.

“Kami selalu sampaikan ke konsumen soal risikonya. Kalau ternyata tidak cocok, kami sarankan tidak dipasang. Tapi kalau konsumen tetap ingin, ya kami layani, tentu dengan catatan,” ujarnya.

Menurut Darma, perbedaan harga PPF di pasaran—mulai dari Rp 7 jutaan hingga Rp 50 juta—bukan semata-mata soal merek, melainkan juga bahan baku, proses produksi, hingga teknologi yang digunakan.

“Jangan cuma lihat PPF itu glossy karena proteksi yang sebenarnya datang dari komponen internalnya. Kalau cuma cari murah tanpa tahu kualitasnya, bisa-bisa malah merusak cat yang seharusnya dilindungi,” kata Darma.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau