Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarangan Modifikasi Ban Motor Matik, Ini Risikonya

Kompas.com - 23/02/2020, 13:42 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com- Sepeda motor dengan transmisi otomatis atau motor matik identik dengan ukuran roda yang kecil, yakni 12 inci, 13 inci atau pun 14 inci. Tampilan standar dari pabrikan ini kadang membuat sejumlah pemilik kendaraan dirasa kurang.

Maka dari itu, tidak sedikit pemilik motor matik yang kemudian melakukan sejumlah ubahan atau modifikasi pada kaki-kakinya. Mulai mengubah ukuran pelek sampai dengan mengganti profil ban.

Biasanya yang dipilih adalah ukuran ban yang lebih besar. Misalkan saja, memilih ukuran ban dengan ring 16 atau bahkan 17 inci.

Dengan adanya ubahan ini, otomatis ketebalan ban juga akan berkurang yakni lebih tipis. Hal ini karena jika nekat menggunakan ban dengan ukuran standar dimungkinkan akan mentok pada bagian bodi.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Ban Motor Matik Punya Ukuran Kecil

Ubahan yang dilakukan ini tentunya akan mempengaruhi kenyamanan motor matik saat dikendarai.

Penggunaan ban cacing untuk motor harian tidak direkomendasikanKompas.com/Donny Penggunaan ban cacing untuk motor harian tidak direkomendasikan

 

Kepala Mekanik AHASS Cahaya Sakti Motor, Sragen, Jawa Tengah (Jateng) Joko Purnomo mengatakan, jika ban motor matik diubah akan mengurangi kenyamanan.

“Kalau ban matik diganti dengan ukuran yang lebih besar maka kenyamanan sepeda motor saat digunakan juga akan berkurang, terutama saat digunakan untuk menikung bisa berbahaya,” kata Joko saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/2/2020).

Hal ini salah satunya disebabkan karena jika ban matik diganti ukuran diameter yang lebih besar otomatis tapak atau ketebalan ban juga harus berkurang.

Sehingga, jika digunakan saat menikung cengkeraman ban juga tidak sebagus saat menggunakan ban standar.

Baca juga: Awas Dek Motor Matik Rawan Jadi Sarang Tikus

Joko juga mengatakan, selain kenyamanan yang berkurang pengaruh lainnya adalah indikator speedometer menjadi tidak lagi akurat. Hal ini disebabkan, sudah didesain dengan ukuran ban yang kecil.

“Sehingga jika ban diganti dengan ukuran yang lebih besar maka indikatornya juga tidak akan akuran, lebih lambat,” ujar Joko.

Ban motor matik terdapat angka-angka yang menjelaskan mengenai ukuran hingga kekuatan untuk memikul beban. Selain itu, angka tersebut juga menunjukkan kecepatan maksimal yang diperbolehkan.ilustrasi Ban motor matik terdapat angka-angka yang menjelaskan mengenai ukuran hingga kekuatan untuk memikul beban. Selain itu, angka tersebut juga menunjukkan kecepatan maksimal yang diperbolehkan.

Kemudian, konsekuensi lainnya yang harus diterima oleh pengendara adalah akselerasi motor juga akan berkurang.

Joko mengatakan, motor matik memang sudah didesain sedemikian rupa dan menggunakan ukuran ban yang kecil.

Salah satunya adalah agar akselerasi kendaraan saat digunakan juga bisa lebih bagus. Mengingat, selama ini kendaraan matik ditujukan untuk jarak dekat, perkotaan dan juga untuk kompleks perumahan saja.

Ilustrasi motorOtomania/Setyo Adi Ilustrasi motor

“Selama ini kan motor matik itu memang dibuat dengan ban kecil agar nyaman saat dikendarai dan akselerasinya cepat, kalau diganti ukuran ban lebih besar juga akan berat akselerasinya,” katanya.

Baca juga: Cara Mengendarai Motor Matik yang Benar untuk Pemula

Dampak dari kurangnya akselerasi tersebut, masih kata Joko adalah dalam hal konsumsi bahan bakar. Akselerasi yang lambat atau berat otomatis konsumsi bahan bakar juga akan lebih banyak.

“Jadi kalau diganti ban yang lebih besar banyak hal yang berpengaruh, mulai dari kenyamanan, akselerasi yang kurang, pembacaan kecepatan juga tidak tepat dan juga boros bahan bakar,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau