SOLO, KOMPAS.com- Serangan hama tikus ternyata tidak hanya terjadi pada area persawahan saja. Tetapi, hewan pengerat itu juga sering kali membuat jengkel pemilik kendaraan.
Baik itu kendaraan roda empat maupun roda dua. Jika pada mobil, tikus sering bersarang di ruang mesin hingga ke bagian kabin.
Sedangkan untuk sepeda motor, tikus sering bersarang di dek bagian bawah motor matik atau pijakan kaki pengemudi. Tidak hanya menetap, tetapi tikus sering membawa sampah atau sisa makanan.
Bahkan yang lebih parah, tikus juga akan menggigit kabel-kabel yang ada di bagian dek. Hal ini tentunya cukup membuat jengkel para pemilik motor.
Baca juga: Hati-hati, Ruang Mesin Mobil Bisa Jadi Sarang Tikus
Jika kabel sudah putus, otomatis kendaraan juga tidak akan bisa menyala. Mau tidak mau harus dibawa ke bengkel untuk dilakukan perbaikan.
Kepala Mekanik AHASS Cahaya Sakti Motor Sragen, Jawa Tengah (Jateng) Joko Purnomo menuturkan, kejadian ini memang cukup sering terjadi.
Tidak sedikit pelanggan yang datang dengan keluhan adanya sarang tikus di bagian dek.
“Tikus memang menyukai tempat yang hangat dan bagian bawah atau dek ini menjadi tempat yang biasa digunakan tikus,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (20/2/2020).
Joko menambahkan, tikus akan mudah masuk ke ruang dek melalui celah-celah yang ada di depan mesin.
Baca juga: Cara Usir Tikus dari Ruang Mesin Mobil
Selain itu, biasanya tikus juga akan memberikan tanda wilayahnya jika tikus sudah pernah mendatangi lokasi tersebut.
“Biasanya tikus menandai wilayah dengan cara mengencingi wilayah itu dan tikus akan terus-menerus datang ke wilayah yang sudah ditandai itu,” ucapnya.
Jika, lanjut Joko, tikus hanya menggunakan ruang atau dek motor sebagai sarangnya belum begitu berbahaya. Tetapi, jika sampai tikus menggigit kabel hingga putus itu yang akan menjadi masalah.
“Kalau sampai ada kabel yang putus karena digigit tikus, bisa jadi motor tidak dapat dihidupkan dan harus dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi adanya tikus yang bersarang di ruang dek motor, Joko pun menyarankan agar menempatkan kapur barus di tempat pernah digunakan tikus.
Tikus tidak menyukai bau-bauan salah satunya kapur barus. Sehingga, dengan menebar kapur barus maka tikus tidak akan datang lagi ke tempat yang pernah digunakannya sebagai sarang.
“Bisa saja menabur kapur barus di tempat yang pernah digunakan untuk sarang tikus,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.