Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebas Pajak BBNKB, Jualan Tesla Makin Laris di Jakarta

Kompas.com - 14/02/2020, 10:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil listrik Tesla Model 3 diprediksi semakin laris setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan insentif pembebasan Pajak Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) untuk mobil listrik murni alias battery electric vehicle (BEV), mulai Januari 2020.

Presiden Direktur Prestige Image Motorcars (PIM) Rudy Salim, Importir Umum (IU) yang memasarkanTesla di Indonesia, mengatakan, penerimaan masyarakat terhadap Tesla Model 3 makin baik setelah ada dukungan dari pemerintah.

Baca juga: Menyusul Tesla dan BYD, Prius PHEV Sedang Diincar Jadi Taksi Blue Bird

"Setelah bebas BBN-KB kemarin ini mulai meningkat, kalau dulu benar-benar cuma bisa dihitung pakai jari, orang masih awam soal teknologi mobil listrik, masih khawatir soal perawatan dan spare parts," kata Rudi kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2020).

Sebelum adanya Perpres kendaraan listrik yang diteken Jokowi pada Agustus 2019 dan bebas pajak BBN-KB pada Januari lalu, Rudi mengatakan, penjualan mobil listrik sangat sedikit, bisa dihitung pakai jari.

Baca juga: Ada Insentif Pajak, Tesla Bakal Makin Laris di Indonesia

"Sekarang setelah didukung pemerintah keluarnya Perpres Nomer 55 tentang percepatan kendaraan listrik dan BBN-KB nol, mulai terasa," katanya.

Sejak dikenalkan September 2019 lalu, Rudy mengklaim Tesla model 3 mendapat respons yang baik. Sebab, harga Model 3 ini lebih terjangkau daripada model X dan S yang sudah lebih dulu meluncur. 

Rudi mengatakan, pembelinya banyak dari kalangan pejabat dan selebriti. Mulai dari Deddy Corbuzier, Raffi Ahmad, Dian Sastro, serta para pejabat seperti mantan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dan politisi Ahmad Sahroni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com