Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jurus Bikin Touring Menggunakan Mobil Berjalan Lancar

Kompas.com - 24/12/2019, 09:22 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com- Musim liburan banyak yang memanfaatkannya untuk melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Bagi para pencinta otomotif khususnya roda empat, biasanya touring bakal jadi salah satu alternatif.

Melakukan perjalanan jauh dan melintasi berbagai kota tentunya menjadi pengalaman yang menyenangkan. Terlebih, touring yang dilakukan diadakan dengan peserta yang cukup banyak.

Tetapi, sebelum melakukan touring atau perjalanan jauh, anda perlu mempersiapkan kendaraan prima. Beberapa komponen juga jangan lupa diperhatikan untuk memastikan kendaraan benar-benar siap digunakan.

Berikut 5 hal yang perlu Anda persiapkan sebelum melakukan touring

Ilustrasi ganti oli atau pelumas mesin mobilhttp://www.jupitergaragesheffield.co.uk Ilustrasi ganti oli atau pelumas mesin mobil

1. Melakukan pergantian oli mesin

Sebelum melakukan perjalanan jauh menggunakan mobil, ada baiknya anda memastikan kondisi oli mobil. Jika kondisi oli dirasa sudah tidak bagus, lebih baik langsung dilakukan penggantian.

Apalagi, mobil akan digunakan untuk menempuh perjalanan jauh. Otomatis, kinerja mesin membutuhkan pelumas yang lebih bagus.

Jangan sampai, saat melakukan perjalanan tiba-tiba kehabisan oli atau mendapati kendala yang disebabkan karena masalah oli. Sebelum melakukan touring lebih baik membawa mobil ke bengkel untuk dilakukan penggantian oli.

Baca juga: 5 Kejadian Unik di Tol Layang Jakarta-Cikampek sejak Dibuka

Ilustrasi AC mobildjedzura Ilustrasi AC mobil

2. Jangan gunakan AC full

Menyalakan AC mobil saat melakukan perjalanan memang menjadi hal lumrah. Apalagi, saat cuaca sedang panas-panasnya.

Akan tetapi, ada yang perlu diperhatikan saat menyalakan AC. jangan sampai hanya gara-gara menginginkan suasana sejuk di dalam mobil, kemudian menyalakan AC secara full.

Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, menyalakan AC secara full membuat kinerja mesin akan semakin berat.

Kondisi ini bisa juga berpotensi membuat mobil terbakar.

Baca juga: Perhatikan Waktu Ideal untuk Servis AC Mobil

“Jangan menyalakan AC secara full, kalau bisa setengah atau ¾ saja. Kalau menyalakan AC full akan membuat kinerja mesin menjadi berat,” ucap Sony saat dihubungi KOMPAS.com, Senin (23/12/2019).

Ilustrasi mesin overheatSHUTTERSTOCK Ilustrasi mesin overheat

3. Waspada overheat

Pengecekan mesin dan berbagai komponen pendukung perlu dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya panas yang berlebih pada mesin atau overheat.

Seorang pengemudi bisa memantau kondisi mesin melalui indikator temperatur mesin. Jika temperatur menunjukkan kondisi yang tidak biasa atau panas berlebih, sebaiknya berhenti dan beristirahat.

Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengungkapkan, kondisi overheat bisa berbahaya. Maka dari itu, Sony pun menyarankan agar pemilik mobil melakukan pengecekan ke bengkel sebelum melakukan perjalanan jauh.

“Kalau ada hal-hal yang sekiranya tidak normal, bisa bilang ke bengkel agar dilakukan perbaikan,” ucapnya.

Baca juga: Apa yang Mesti Dilakukan Ketika Mesin Mobil Overheat?

Komunitas Speedgonz ? Sports Cars Club Jakarta (SG Club) mengisi BBM di SPBU Pertamina di Cirebon.Aditya Maulana - KompasOtomotif Komunitas Speedgonz ? Sports Cars Club Jakarta (SG Club) mengisi BBM di SPBU Pertamina di Cirebon.

4. Pastikan ketersediaan bahan bakar

Saat melakukan perjalanan jarak jauh, ketersediaan bahan bakar sangatlah penting. Pengemudi wajib memperhatikan ketersediaan bahan bakar mobil.

Terlebih saat melaju di jalan tol, di mana lokasi SPBU tidak banyak tersedia. Maka dari itu, sebelum kehabisan bahan bakar, lebih baik pemilik mobil mengisi bahan bakar sampai penuh.

Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang di luar perkiraan. Seperti kemacetan dan juga kendala yang lainnya.

Baca juga: Sembarang Isi BBM Bikin Umur Busi Lebih Singkat

Ilustrasi ban MT (Mud Terrain)extremeterrain.com Ilustrasi ban MT (Mud Terrain)

5. Kondisi ban

Sebelum melakukan perjalanan, seorang pengemudi wajib memperhatikan tekanan angin. Jangan sampai tekanan angin pada ban kurang atau tidak sesuai.

Hal ini berkaitan keselamatan berkendara. Pasalnya, ban yang tekanan anginnya kurang berpotensi membuat ban pecah.

Kondisi ini pun bisa menimbulkan kecelakaan. Tidak hanya bisa membahayakan pengemudi, tetapi juga membahayakan orang lain.

Selain tekanan angin, kondisi ban juga harus diperhatikan. Jika usia ban sudah cukup lama sebaiknya dilakukan pergantian.

Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menyampaikan, kondisi ban cukup penting. Pasalnya, bagian kaki-kaki ini bisa menyebabkan kecelakaan.

“Kalau tekanan angin pada ban kurang, bisa menyebabkan pecah ban dan menimbulkan kecelakaan,” tuturnya.

Baca juga: 6 Kecelakaan Fatal di Tol Akibat Pecah Ban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com