Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambretta LI, Skuter Jadul yang Harganya Selangit

Kompas.com - 20/09/2019, 13:16 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Redaksi kembali menghadirkan foto sepeda motor spesial (collectible item) dalam bentuk goresan sketsa karya Oni Faristiwa. Liputan karya seni ini hadir reguler setiap Jumat, di kanal otomotif Kompas.com.

Kali ini, pada pekan ke-24 awak redaksi menghadirkan goresan sketsa Lambretta LI. Skuter legendaris asal Italia, yang jadi salah satu koleksi paling dicari pecinta skuter klasik dan penganut sub budaya Mods asal Inggris.

Baca juga: Piaggio MP5 Paperino, Cikal Bakal Vespa Modern

Bicara Lambretta LI maka harus bicara Lambretta sebagai merek. Lambretta merupakan salah satu merek skuter asal Italia yang dibangun Ferdinando Innocenti.

Lambretta LIOni Faristiwa Lambretta LI

Lambretta berasal dari kata Lambrate, yaitu sebuah lokasi di pinggiran kota Milan, Italia tempat di mana mana pabrik berdiri.

Lambretta LI merupakan model penerus dari Lambertta TV Series 1. Lambretta LI punya dua pilihan kapasitas mesin 125 cc dan 150 cc.

Produksinya terbagi dalam beberapa periode, yakni Lambretta LI Series 1 pada 1958–1959, LI Series 2 pada 1959–1961, LI Series 3 pada 1961–1967 dan Li Special pada 1963–1969.

Di Indonesia pecinta Lambretta cukup banyak, dan menariknya motor yang eksis saat ini berjalan dalam kondisi baik. Tentu bukan hal mudah sebab Lambretta dikenal mahal. Bukan hanya ''bahannya'' saja tapi juga komponennya.

Baca juga: Indian Brave Motor Klasik Amerika Rasa Inggris

Lambretta LI 150Foto: Flickr Lambretta LI 150

Mengutip pemberitaan Kompas.com, beberapa waktu lalu, Yudy Aditya, salah satu pemilik Lambretta LI mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk membangun Lambretta LI tidak murah.

Pria yang berprofesi sebagai konsultan properti ini memberi contoh, untuk membangun Lembretta LI lansiran1961 miliknya, mencapai Rp 50 jutaan.

Harganya mahal sebab barang-barang yang dibeli untuk melengkapi skuternya harus impor dari beberapa negara, seperti Italia, Jerman, bahkan Amerika Serikat.

"Sulit mencari barangnya, hingga tutup kunci saja saya beli dari Itlaia langsung. Jadi mungkin jika ada yang menawar tidak akan di jual, takut menyesal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com