SILVERSTONE, KOMPAS.com - Ducati mengakui kelemahannya selama ini ialah masalah penggendalian. Desmosedici bukan motor yang ''nurut'' ketika diajak menikung, sudutnya terlalu melebar.
Ducati pun susah payah memperbaiki hal tersebut. Ducati bahkan berkata membenahi handling motor Dovi tersebut bakal menjadi proses panjang yang melibatkan banyak percobaan dan kesalahan.
"Kami sadar performa di tikungan merupakan bagian yang harus kami tingkatkan. Tapi juga penting diingat untuk terus meningkatkan area yang jadi kekuatan kami. Karena jika hanya fokus di satu titik, Anda akan kehilangan yang sudah Anda miliki," kata Davide Barana, Direktur Teknis Ducati, melansir Motorsport, Selasa (20/8/2019).
Baca juga: Ducati Setarakan Motor Spesifikasi Pabrikan untuk Tim Satelit
Desmosedici terkenal sebagai motor yang memiliki power sangat kuat, tapi sulit dikendalikan. Terbukti Andrea Dovizioso dapat menyalip Marc Marquez dengan mudah di trek lurus saat GP Austria beberapa pekan lalu.
"Untukmendapatkan performa menikung yang lebih baik adalah proses yang panjang. Saat ini kami masih coba-coba. Lamanya karena harus menguji dan membuktikannya benar-benar efektif. Butuh beberapa saat untuk mencapai level tertentu," katanya.
Davide mengatakan lebih mudah mengembangkan kekuatan mesin ketimbang memperbaiki handling. Sebab pengendalian motor berkaitan dengan banyak hal, mulai dari sasis, performa mesin, ban dan hal lainnya.
Sasis
Hal ini, kata Davide, terjadi sejak Ducati terjun ke MotoGP pada 2003. Saat itu pabrikan Borgo Panigale ini lebih mementingkan mesin ketimbang riset sasis, karena waktu itu yang dicari ialah motor yang bertenaga.
Baca juga: Dovi Minta Ducati Lupakan Marquez dan Fokus Benahi Motor
"Yang pasti pada awal MotoGP kami memiliki solusi yang sangat berbeda dari para pesaing untuk desain sasis. Pada periode itu sulit untuk membandingkan dengan yang lain karena perbedaan besar ini," kata Davide.
Baru kemudian sejak tahun 2013, Ducati terus meningkatkan kemampuan sasis dan berjalan seiring dengan kemampuan mesin. Namun tetap saja, sejarah mesin Ducati melampaui bagian atau komponen lainnya.
"Kami punya lebih banyak pengalaman secara historis, ada sejarah panjang teknik mesin di Ducati. Mungkin jauh lebih mudah bagi kami untuk mengembangkan mesin daripada mengembangkan sasis," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.