Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Copot Rem Depan Motor | Harga Skutik | Aturan Mobil Transmisi Matik

Kompas.com - 12/06/2019, 06:03 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa kecelakaan yang terjadi usai Lebaran 2019 di sejumlah daerah cukup beragam. Mulai sepeda motor yang mengalami rem blong ketika di jalan menurun, hingga meninggal sopir Suzuki Ertiga karena kurang menguasai mobil bertransmisi matik.

Sajian berita tersebut langsung menjadi lima besar terpopuler di kanal Otomotif pada Selasa 11 Juni 2019. Penasaran, berikut ini lima berita terpopuler:

1. Pemotor Ini Kecelakaan Akibat Mencopot Rem Depan

CBR150RR modifikasi yang viral karena menjadi korban rem blong di Pacet, MojokertoFacebook CBR150RR modifikasi yang viral karena menjadi korban rem blong di Pacet, Mojokerto

Masyarakat memanfaatkan waktu libur Lebaran untuk pergi ke luar kota bersama keluarga. Selain mobil, banyak juga yang menggunakan sepeda motor, tetapi terkadang tidak memikirkan tingkat keamanan dan keselamatan.

Alhasil, jika kondisi kendaraan itu tidak prima Anda bisa mengalami masalah, termasuk kecelakaan lalu lintas. Salah satu yang lagi viral di media sosial, yaitu terkait peristiwa kecelakaan di turunan Gotean, Pacet, Mojokerto.

Sepasang kekasih yang mengendarai Honda CB150RR menjadi korban rem blong turunan legendaris itu. Beruntung nyawa kedua orang masih bisa terselamatkan berkat karung pasir penyelamat yang disediakan masyarakat sekitar.

Baca selengkapnya: Pemotor Ini Kecelakaan Akibat Mencopot Rem Depan

2. Simak Daftar Harga Skutik 150-250 cc Bulan Ini

Honda PCX Honda PCX

Selanjutnya, untuk daftar bulan ini terdapat pembaruan dari Yamaha. Merek berlogo garpu tala itu memberikan sentuhan livery MotoGP Yamaha Monster Energy pada skutik Aerox dengan banderol harga Rp 25,720 juta.

Berdasarkan daftar harga bulan ini, terdapat perubahan banderol yang dilakukan oleh Honda pada Forza. Bulan lalu skuter premium berkubikasi mesin 250 cc itu dijual Rp 79,5 juta, bulan ini menjadi Rp 81,727 juta

Baca selengkapnya: Simak Daftar Harga Skutik 150-250 cc Bulan Ini

3. Pahami Aturan yang Benar Ketika Menyalakan AC pada Mobil

Ilustrasi AC mobildjedzura Ilustrasi AC mobil

Salah satu kebiasaan orang merokok di dalam mobil, yaitu terkadang menyala atau mematikan pendingin kabin (air conditioner/ AC. Apabila dilakukan secara terus menerus, maka akan berdampak negatif karena bisa merusak komponen dari AC itu sendiri.

Menurut Yanto, mekanik bengkel spesialis AC di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, saat mobil melaju dengan RPM mesin tinggi, komponen yang bernama pulley juga menghasilkan putaran tinggi. Komponen itu selalu berputar ketika mesin mobil hidup atau nyala.

Jika AC dinyalakan saat RPM tinggi, maka pulley juga putarannya tinggi. Hal ini akan mengakibatkan gesekan antara pressure plate dengan pulley.

Baca selengkapnya: Pahami Aturan yang Benar Ketika Menyalakan AC pada Mobil

4. Tips buat Sopir Pemula yang Bawa Mobil Transmisi Matik

Tuas transmisi otomatik.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Tuas transmisi otomatik.

Peredaran mobil bertransmisi otomatis alias matik, saat ini sudah sangat populer. Tetapi tidak semua pengendara paham dalam mengoperasikan. Apalagi bagi pengemudi yang awalnya sudah terbiasa dengan transmisi manual, akan sulit menyesuaikan ketika membawa mobil transmisi matik.

Sebagai bukti, banyak kecelakaan yang terjadi akibat pengemudi yang salah atau tidak paham dalam mengendarai mobil transmisi otomatis. Contoh terakhir seperti kejadian Suzuki Ertiga masuk ke dalam sungai di Surabaya, kejadian itu diduga karena sopir kurang paham mengoperasikan mobil transmisi matik.

Baca selengkapnya: Tips buat Sopir Pemula yang Bawa Mobil Transmisi Matik

5. Sopir Wajib Paham soal Prosedur Mengoperasikan Mobil Transmisi Matik

Sistem transmisi matik milik Chevrolet Trax.Kompas.com/Alsadad Rudi Sistem transmisi matik milik Chevrolet Trax.

Suzuki Ertiga terjatuh ke sungai saat parkir di Jalan Patttimura, Sukomanunggal, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (10/6/2019). Kejadian tunggal yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia itu diduga karena pengemudi kurang menguasai mobil transmisi otomatis.

Menanggapi hal tersebut, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, kerap terjadi mobil transmisi matik "nyelonong" baik maju ke depan atau belakang karena pengemudi salah dalam menerapkan prosedur awal.

Baca selengkapnya: Sopir Wajib Paham soal Prosedur Mengoperasikan Mobil Transmisi Matik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com