"Karena tidak cuma mobilnya saja, ada juga perusahaan jok, knalpot, karpet, ini semua menghidupi Indonesia dengan luar biasa," ujar Nangoi.
Khusus untuk mobil listrik, Nangoi menyebut kendaraan jenis ini membutuhkan baterai untuk alat pasokan energinya. Sepengetahuan Nangoi, Indonesia belum bisa mengolah dan memproduksi sendiri baterai.
Oleh sebab itu, Nangoi menyarankan bila serius ingin membuat mobil listrik nasional, alangkah baiknya jika Indonesia fokus dulu membuat baterai.
Jika tidak, ia khawatir Indonesia hanya akan jadi negara pengimpor yang justru bisa mematikan industri yang kini berjalan.
Baca juga: Sebelum Bikin Mobil Listrik, Baiknya Produksi Baterai Dahulu
"Kalau kita bikin mobil listrik nasional tapi baterainya impor, sistem manajemen baterainya impor, motor listriknya impor, terus kita jadi apa? Cuma bikin setir sama kursinya doang. Ini artinya industri kita jadi mati," ucap Nangoi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.