KOMPAS.com - Valentino Rossi merupakan salah satu pebalap tersukses dalam sejarah MotoGP. Selama berkiprah di kejuaraan balap dunia, pria yang kini sudah berusia 39 tahun ini sudah mengoleksi sembilan gelar juara dunia, tujuh diantaranya di kelas tertinggi.
Belum lama ini, sang legenda hidup berseteru dengan juara bertahan Marc Marquez. Pemicunya, aksi nekat Marquez yang berujung terjungkalnya Rossi ke pinggir lintasan saat perhelatan GP Argentina, Minggu (8/4/2018). Rossi menilai aksi Marquez dilakukan dengan sengaja.
Perseteruan The Doctor dengan Baby Alien bukan kali ini saja terjadi. Pada 2015 silam, keduanya juga pernah berkonflik. Jika ditarik ke belakang, Marquez bukanlah pebalap pertama yang berseteru dengan Rossi. Dalam sejarah MotoGP, tercatat ada beberapa pebalap lain yang pernah berseteru dengan pebalap asal Italia itu.
Baca juga : Ini Momen Menyalip Lawan yang Paling Diingat Rossi
Jika kini Rossi kerap mengeluhkan gaya balap Marquez yang dianggap terlalu agresif, maka dulu kondisinya terbalik. Karena para pebalap lain yang mengeluhkan gaya balap Rossi dengan tuduhan yang justru kini diarahkannya ke Marquez.
Berikut deretan pebalap selain Marquez yang pernah mengeluhkan gaya balap Rossi:
1. Casey Stoner
Kejadian yang akan selalu dikenang antara Rossi dan Casey Stoner adalah duel di tikungan corkscrew, Sirkut Laguna Seca, Amerika Serikat pada musim 2008. Saat itu Rossi nekat menembus tepi lintasan di sisi dalam untuk mengambil alih pimpinan lomba dan akhirnya jadi pemenang.
Namun akibatnya, Stoner sempat keluar trek dan jatuh dari motornya. Pebalap Australia ini harus puas finis di posisi kedua. Penampilan Rossi yang agresif dikomplain oleh Stoner.
"Buat saya, beberapa kali menyalip tidak benar dan kalau saya yang melakukannya, pasti sudah mendapat penalti," ucap Stoner saat itu.
2. Jorge Lorenzo
Rossi pernah terlibat duel sengit dengan Jorge Lorenzo di GP Jepang 2010 yang membuat rekan setimnya itu meradang. Menurut Lorenzo, gaya balap Rossi terlalu agresif.
Saat itu Lorenzo tengah bersaing dengan pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa untuk memperebutkan juara dunia. Sedangkan Rossi sudah kehilangan kesempatan.
Menurut Lorenzo, aksi Rossi bisa menggagalkan upayanya dan tim merebut gelar juara kategori pebalap dan konstruktor. Akibatnya Lorenzo sempat mengajukan keberatan kepada bos Yamaha.
"Ya, karena saya bertarung untuk gelar juara dunia kategori pebalap dan Yamaha. Kecelakaan antara kami tentu saja akan memberikan keuntungan kepada Honda dan Ducati, dan posisiku untuk menjadi juara dunia pun berada dalam risiko," ucap pebalap asal Spanyol ini.
3. Dani Pedrosa
Pada GP Aragon musim kompetisi 2017, Rossi empat mendapat sindiran dan protes dari Dani Pedrosa. Pasalnnya saat balapan Pedrosa merasa terganggu soal gaya berkendara Rossi yang mempersempit jalurnya. Ini terjadi ketika Pedrosa menyalip Rossi di sisa delapan lap terakhir, di mana pebalap kedua Honda tersebut harus melakukannya di ruang sempit, antara tepian trek dan motor Rossi, dan ini dianggap cukup berbahaya.
Baca juga : Tanggapan ?Pedas? Rossi, Merespons Pedrosa
"Dia menutup ruang sepenuhnya di sisi kiri saat saya tengah memacu motor dalam kecepatan 300 kpj. Terlalu sempit untuk memberi ruang gerak. Sangat tidak menyenangkan. Tapi beruntung saya bisa melewati dia," kata Pedrosa.
Tidak hanya pebalap, bos Yamaha Tech 3, Herve Pocharal juga tercatat pernah menyindir dan mengungkit gaya balap Rossi di masa lalu. Hal itu dilontarkan Pocharal untuk membela pebalapnya Johann Zarco usai GP Austin pada 2017 silam.
Saat itu, Rossin mengkritik gaya membalap Zarco yang disebutnya terlalu agresif. Kritikan Rossi tersebut ditanggapi dengan sindiran balik oleh Pocharal. Pocharal menilai aksi agresif Zarco tersebut juga pernah dilakukan Rossi pada masa-masa awal naik ke kelas MotoGP.
Baca juga : Rossi: Zarco, Ini Bukan Moto2
"Jika Anda mendapat masalah dari seseorang, tentu saja Anda tidak senang. Tapi, kita semua ingat bagaimana aksi Valentino saat datang ke kelas 125cc, kemudian 250cc, dan MotoGP. Kita semua melihat duel terkenal Valentino dengan Max Biaggi, Sete Gibernau, dan banyak pebalap lain yang protes bahwa dia gila, berbahaya, dan agresif," kata Pocharal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.