Praktek simulasi hujan yaitu memutari putaran searah jarum jam dengan kecepatan 40 kpj. KompasOtomotif dua kali mencoba, pertama dengan kondisi Traction Control mati lalu yang kedua normal.
Tanpa Traction Control, Cross mengalami oversteer. Bodi bergeser sediki demi sedikit ke arah kiri karena momentum berat dan ban yang tidak sepenuhnya mencengkram permukaan aspal basah. Tidak ada gejala seperti itu pada kondisi normal atau saat VDC bekerja penuh. Meski begitu kordinasi traksi ban dari VDC mulai terasa lolos waktu kecepatan naik di atas 50 kpj.
Sunyi
Fitur seperti tuas CVT, headunit 2DIN, tachometer, rem parkir model jungkit, spion lipat otomatis, baru untuk Datsun, namun sepertinya sudah biasa terlihat di model lain. Anda bisa yakin berada di kabin Cross, bukan GO atau GO+, ketika melihat lapisan serat karbon palsu di dasbor.
Berada di kabin Cross, dinilai dari kesenyapan kabin, rasanya jauh sekali berbeda dengan GO+ atau GO. Kekedapan Cross jauh di atas keduanya, hal itu disebabkan pekerjaan insinyur Nissan yang sudah memberikan berbagai macam penguatan panel bodi dari depan sampai belakang.
Bunyi-bunyian seperti bodi bergetar atau komponen yang tidak terpasang dengan baik perlu diakui telah berkurang signifikan. Selain penguatan bodi, Cross juga sudah ditambahkan peredam di bagian pilar A dan B, pintu depan dan belakang, serta di atas fender belakang. Penebalan material juga dilakukan pada bagian setir dan kolong mobil.
Kesimpulan
Wajah depan Cross dan karakter CVT yang menawarkan berkendara halus menjadi poin unggulan. Bodi dengan ground clearance dan pelek ideal serta VDC pada Cross pas buat berkendara jarak jauh, apalagi dengan spesifikasi standar roof rail tebal bisa digunakan buat angkut barang tambahan saat mudik.
Walau begitu bisa jadi Nissan bertaruh terlalu berani. Beban tujuan misi Cross mengubah citra Datsun sebagai mobil murah rasanya terlalu berat buat model yang ibaratnya dibuat dari menggelitik desain GO+ alih-alih dirancang dari nol. Sulit menyingkirkan kesan GO+ pada Cross, meskipun beda harganya hampir Rp 24 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.