Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Datsun Cross di Aspal Basah

Kompas.com - 19/03/2018, 08:22 WIB
Febri Ardani Saragih,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Nyali Nissan Motor Indonesia (NMI) besar juga menggelar sesi test drive Datsun Cross untuk jurnalis di Proving Ground milik Bridgestone di Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (8/3/2018). Pada trek 1,9 km itu ada berbagai rintangan yang sebenarnya sanggup bikin mobil kualitas pas-pasan minta ampun.

Dalam acara ini para jurnalis dari berbagai media bergiliran mencoba berada di belakang kemudi Cross. Buat KompasOtomotif, pengalaman itu bukan yang pertama. Sebelumnya sesi uji singkat pernah dijalani saat unit model ketiga Datsun di Indonesia ini sudah sampai di diler kawasan Tangerang, Februari 2018 lalu.

Namun, kali ini beda. Sensasinya lain, bukan karena nyetir Cross warna Ruby yang baru pertama kali kelihatan, tapi sebab rintangan buatan seperti membelok setengah lingkaran, melintasi jalan rusak, dan menjajal aspal basah, yang jadi parameter mimik jalan-jalan di Indonesia.

Baca: Tes Datsun Cross, Bising, Limbung, dan Getar Berkurang Drastis

Datsun Cross.KOMPAS.com/FEBRI ARDANI Datsun Cross.

Apa yang sama dengan GO+?

Walau di sekujur tubuhnya banyak komponen baru, Cross dirancang di atas platform MPV 7-penumpang GO+ yang juga digunakan pada hatchback GO. Ukuran Wheelbase (2.450 mm), radius putar (4,6 m), dan panjang bodi (3.995 mm) pada Cross dan GO+ sama.

Jangan terlalu kaget sama kemiripan itu karena saat model konsep Cross debut dunia pada Agustus 2017, diberi nama GO-Cross. Satu hal yang patut disyukuri, Cross tidak membuang jauh desain GO-Cross. Signature lamp di lampu depan jadi ikon baru.

Merancang beberapa model dari satu platform sudah umum dilakukan produsen otomotif di dunia. Konsep desain Cross mirip Yaris Heykers atau Honda BR-V yang berbasis Mobilio.

Datsun GO+ vs Cross.Datsun Indonesia Datsun GO+ vs Cross.

Walau menggunakan basis GO+, para insinyur Datsun sudah berusaha melakukan pengembangan Cross. Salah satunya di bagian kaki-kaki yang telah diperkuat hingga punya karakter respons cepat atas tinju-tinju dari arah aspal.

Saat dikendarai melintasi simulasi polisi tidur, jatuhnya bodi depan terasa mengayun pendek. Dari perasaan itu bisa disadari seting suspensi Cross dibuat lebih kaku dari saudaranya. Hal itu diperlukan mengingat postur Cross lebih jangkung dengan ground clearance 200 mm dan memakai pelek 15 inci.

Seting suspensi Datsun Cross, berbeda dari GO+.KOMPAS.com/FEBRI ARDANI Seting suspensi Datsun Cross, berbeda dari GO+.
Saat presentasinya sebelum test drive media dimulai, Nobuyuki Kawai, Chief Vehicle Engineer Datsun Business Unit, Nissan Motor Co., Ltd, menjelaskan, ubahan pada kaki-kaki juga termasuk menyeimbangkan suspensi depan dan belakang sampai bisa menghasilkan gerakan linear. Maksudnya, gerakan bodi dibuat bisa seperti garis lurus saat ban menginjak-injak jalanan jelek.

Datsun Cross diuji di Proving Ground Bridgestone di Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (8/3/2018).KOMPAS.com/FEBRI ARDANI Datsun Cross diuji di Proving Ground Bridgestone di Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (8/3/2018).

Mengejutkannya, setingan itu berhasil. Di rintangan berupa aspal bergelombang teratur, rasanya pengemudi bisa tetap duduk stabil sambil pegangan setir walau gerakan bodi mobil sedang terombang-ambing seperti dihempas goyangan air laut.

Namun, seting suspensi bukan satu-satunya penyebab poin bagus Cross itu. Jangan lupa, mobil yang dijual Rp 161,49 juta M/T dan Rp 173,99 juta CVT ini dilengkapi Vehicle Dynamics Control (VDC). Fitur itu merupakan sistem yang merangkai kerja Traction Control, Anti-lock Braking System (ABS) dengan Electronic Brakeforce Distribution (EBD), dan yang jarang dibicarakan Nissan, Brake-Limited Slip Differential (B-LSD).

Datsun Cross diuji di Proving Ground Bridgestone di Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (8/3/2018).KOMPAS.com/FEBRI ARDANI Datsun Cross diuji di Proving Ground Bridgestone di Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (8/3/2018).

Simulasi hujan

Mungkin alasan Nissan berani menggelar test drive di sirkuit uji seperti ini karena Cross dibekali VDC. Tidak salah memang, karena fitur itu bekerja baik untuk semua rintangan, termasuk saat simulasi hujan.

Praktek simulasi hujan yaitu memutari putaran searah jarum jam dengan kecepatan 40 kpj. KompasOtomotif dua kali mencoba, pertama dengan kondisi Traction Control mati lalu yang kedua normal.

Nobuyuki Kawai, Chief Vehicle Engineer Datsun Business Unit, Nissan Motor Co., LtdKOMPAS.com/FEBRI ARDANI Nobuyuki Kawai, Chief Vehicle Engineer Datsun Business Unit, Nissan Motor Co., Ltd

Tanpa Traction Control, Cross mengalami oversteer. Bodi bergeser sediki demi sedikit ke arah kiri karena momentum berat dan ban yang tidak sepenuhnya mencengkram permukaan aspal basah. Tidak ada gejala seperti itu pada kondisi normal atau saat VDC bekerja penuh. Meski begitu kordinasi traksi ban dari VDC mulai terasa lolos waktu kecepatan naik di atas 50 kpj.

Tambahan peredam suara yang ditambahkan di Datsun Cross.KOMPAS.com/FEBRI ARDANI Tambahan peredam suara yang ditambahkan di Datsun Cross.

Sunyi

Fitur seperti tuas CVT, headunit 2DIN, tachometer, rem parkir model jungkit, spion lipat otomatis, baru untuk Datsun, namun sepertinya sudah biasa terlihat di model lain. Anda bisa yakin berada di kabin Cross, bukan GO atau GO+, ketika melihat lapisan serat karbon palsu di dasbor.

Datsun Cross resmi diperkenalkan untuk dunia, di Jakarta, Kamis (18/1/2018).Febri Ardani/KompasOtomotif Datsun Cross resmi diperkenalkan untuk dunia, di Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Berada di kabin Cross, dinilai dari kesenyapan kabin, rasanya jauh sekali berbeda dengan GO+ atau GO. Kekedapan Cross jauh di atas keduanya, hal itu disebabkan pekerjaan insinyur Nissan yang sudah memberikan berbagai macam penguatan panel bodi dari depan sampai belakang.

Berbagai penguatan bodi di Datsun Cross yang menggunakan bodi GO+.KOMPAS.com/FEBRI ARDANI Berbagai penguatan bodi di Datsun Cross yang menggunakan bodi GO+.

Bunyi-bunyian seperti bodi bergetar atau komponen yang tidak terpasang dengan baik perlu diakui telah berkurang signifikan. Selain penguatan bodi, Cross juga sudah ditambahkan peredam di bagian pilar A dan B, pintu depan dan belakang, serta di atas fender belakang. Penebalan material juga dilakukan pada bagian setir dan kolong mobil.

Kesimpulan

Wajah depan Cross dan karakter CVT yang menawarkan berkendara halus menjadi poin unggulan. Bodi dengan ground clearance dan pelek ideal serta VDC pada Cross pas buat berkendara jarak jauh, apalagi dengan spesifikasi standar roof rail tebal bisa digunakan buat angkut barang tambahan saat mudik. 

Walau begitu bisa jadi Nissan bertaruh terlalu berani. Beban tujuan misi Cross mengubah citra Datsun sebagai mobil murah rasanya terlalu berat buat model yang ibaratnya dibuat dari menggelitik desain GO+ alih-alih dirancang dari nol. Sulit menyingkirkan kesan GO+ pada Cross, meskipun beda harganya hampir Rp 24 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com