Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Morris Mini, Dirancang Karena Krisis Suez, Terkenal Berkat Mr Bean

Kompas.com - 10/12/2017, 10:23 WIB
|
EditorAzwar Ferdian
Tangerang, KompasOtomotif - Kecil, unik, klasik dan berkelas. Itulah sedikit gambaran mengenai kesan ketika berbicara mengenai mobil Mini.
 
Kembali menelusuri sejarahnya, awal mula mobil yang kerap diidentikkan dengan tokoh fiksi Mr Bean yang menggunakan model Morris, ini tidak dapat dilepaskan dari Krisis Suez pada akhir 1950-an. Saat itu diberlakukan penjatahan bahan bakar minyak (BBM) bagi negara-negara Eropa, termasuk Inggris Raya.
 
Mengatasi persoalan tersebut, perusahaan otomotif hasil merger antara Austin dan Morris, grup British Motor Corporation (BMC) merencanakan pembuatan mobil kecil, ringkas, dan hemat BBM.
 
Kemudian, Leonard Lord selaku pimpinan BMC saat itu menugaskan Alec Issigonis, perancang Morris Minor. Pekerjaannya pun dimulai pada Maret 1957. Dua tahun kemudian, mobil yang diinginkan siap untuk diproduksi. Panjangnya, sekitar 3 meter.

"Pada bulan Agustus 1959, mobil kecil tersebut diluncurkan ke pasar otomotif. Di masa awal, mobil ini dinamakan Austin Mini Se7en dan Morris Mini-Minor," kata dedengkot Jakarta Morris Club, Amrih Sahri saat ditemui di sela acara "Indonesia 1st Mini Day" yang digelar di MaxxBox Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, Sabtu (9/12/2017).

Baca juga : Kumpul Penggemar Mini Cooper Tingkat Nasional Digelar

Setelah 1969, nama pabrikan Austin dan Morris tidak digunakan lagi, sehingga nama resminya adalah Mini. Namun demikian, untuk pasar internasioanal merek Austin atau Morris masih dipergunakan. Selain model sedan ada juga varian lain, yakni Mini Van, Mini Pick-up, Mini Moke (berbentuk mirip jeep) dan Mini Clubman (dengan bentuk hidung yang kotak). Tapi yang paling terkenal adalah Mini Cooper.

Selain itu, mobil ini menjadi langganan pemenang di rally Monte Carlo, yakni Rally Monte Carlo 1964, 1965 dan 1967, dan selalu masuk tiga teratas dari tahun 1964 sampai 1968.

Adapun kunci kemenangan Mini Cooper terletak pada tata mesin yang melintang dengan penggerak roda depan. Padahal saat itu belum pernah dipakai konsep ini belum pernah diterapkan oleh pabrikan manapun. Dengan tata letak tersebut, posisi ke-empat rodanya memungkinkan pengendaraan yang sangat lincah dan gampang dikendalikan.

Penggemar mobil Mini Cooper berkumpul dalam acara Indonesia 1st Mini Day di MaxxBox Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, Sabtu (9/12/2017).Fachri Fachrudin Penggemar mobil Mini Cooper berkumpul dalam acara Indonesia 1st Mini Day di MaxxBox Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, Sabtu (9/12/2017).
Setelah berproduksi selama 42 tahun, mini akhirnya menghentikan pembuatannya pada awal dekade 2000 lalu. Saham perusahaan dikuasai oleh BMW dan keberadaan Mini Cooper pun digantikan dengan New Mini hasil desain tim BMW.

Jumlah total produksi mini sekitar 5,5 juta unit. Jumlah tersebut menjadikan Morris Mini sebagai mobil Inggris terlaris sepanjang sejarah. Bahkan, pada 2001, majalah Autocar menganugerahinya predikat mobil paling berpengaruh abad 20, mengalahkan Ford model T dan VW Beetle.

Seiring berjalannya waktu, Mini Cooper mengalami perbaikan-perbaikan desain. Jendela geser digantikan dengan jendela wind-up. Mesin 850cc digantikan dengan 1000cc, yang kemudian diganti lagi dengan mesin 1275cc. Karburator digantikan dengan injeksi, serta standardisasi disc-brake.

"Tapi hebatnya, bentuk dasar mini nyaris tidak berubah. Jika dibandingkan antara mini keluaran tahun 1959 dengan mini keluaran tahun 2000, hampir tidak ada perubahan mencolok," ujar Amrih

 Baca juga : Mini Cooper Terganas Tampil di GIIAS 2015

Morris Mini Cooper MK 1, diproduksi sekitar Tahun 1959 hingga 1966-an. Adapun ciri khas pada mobil mini generasi pertama ini, diantaranya adalah masih menggunakan kaca geser pada pintu kemudi dan penumpang di sebelahnya. Selain itu, pada umumnya, kapasitas mesin yang digunakan sekitar 850 Cc.Fachri Fachrudin Morris Mini Cooper MK 1, diproduksi sekitar Tahun 1959 hingga 1966-an. Adapun ciri khas pada mobil mini generasi pertama ini, diantaranya adalah masih menggunakan kaca geser pada pintu kemudi dan penumpang di sebelahnya. Selain itu, pada umumnya, kapasitas mesin yang digunakan sekitar 850 Cc.

Masuk ke Indonesia.

Di Indonesia, Morris atau yang lebih akrab disapa mobil mini mulai dikenal banyak orang  pada dekade 1970-an. Mobil mungil namun larinya kencang ini mampu menjuarai berbagai turnamen di arena balap Ancol, Jakarta. Saat itu, mobil ini menjadi andalan pebalap Hengki Irawan (1967-1968) dan Karsono (1968-1978).

Importir PT Java Motors menjadi distributor masuknya Morris ke Indonesia. Saat itu masih diimport secara CKD (dalam bentuk kit, langsung dari Inggris) dan dirakit oleh PT National Assemblers yang berpusat di Medan sejak pertengahan 70an hingga 1979.

Namun demikian, sebelum itu sudah pula sejumlah mobil Mini ini terlihat beredar di Indonesia. Mobil ini dimasukan melalui importir individu, dan biasanya dalam keadaan CBU (Completely Build Up). Tidak diketahui secara pasti jumlah jumlah mobil yang diimpor, namun diduga kurang dari 1000 unit dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Unitnya paling banyak ada di Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com