Setelah 1969, nama pabrikan Austin dan Morris tidak digunakan lagi, sehingga nama resminya adalah Mini. Namun demikian, untuk pasar internasioanal merek Austin atau Morris masih dipergunakan. Selain model sedan ada juga varian lain, yakni Mini Van, Mini Pick-up, Mini Moke (berbentuk mirip jeep) dan Mini Clubman (dengan bentuk hidung yang kotak). Tapi yang paling terkenal adalah Mini Cooper.
Selain itu, mobil ini menjadi langganan pemenang di rally Monte Carlo, yakni Rally Monte Carlo 1964, 1965 dan 1967, dan selalu masuk tiga teratas dari tahun 1964 sampai 1968.
Adapun kunci kemenangan Mini Cooper terletak pada tata mesin yang melintang dengan penggerak roda depan. Padahal saat itu belum pernah dipakai konsep ini belum pernah diterapkan oleh pabrikan manapun. Dengan tata letak tersebut, posisi ke-empat rodanya memungkinkan pengendaraan yang sangat lincah dan gampang dikendalikan.
Jumlah total produksi mini sekitar 5,5 juta unit. Jumlah tersebut menjadikan Morris Mini sebagai mobil Inggris terlaris sepanjang sejarah. Bahkan, pada 2001, majalah Autocar menganugerahinya predikat mobil paling berpengaruh abad 20, mengalahkan Ford model T dan VW Beetle.
Seiring berjalannya waktu, Mini Cooper mengalami perbaikan-perbaikan desain. Jendela geser digantikan dengan jendela wind-up. Mesin 850cc digantikan dengan 1000cc, yang kemudian diganti lagi dengan mesin 1275cc. Karburator digantikan dengan injeksi, serta standardisasi disc-brake.
"Tapi hebatnya, bentuk dasar mini nyaris tidak berubah. Jika dibandingkan antara mini keluaran tahun 1959 dengan mini keluaran tahun 2000, hampir tidak ada perubahan mencolok," ujar Amrih
Masuk ke Indonesia.
Di Indonesia, Morris atau yang lebih akrab disapa mobil mini mulai dikenal banyak orang pada dekade 1970-an. Mobil mungil namun larinya kencang ini mampu menjuarai berbagai turnamen di arena balap Ancol, Jakarta. Saat itu, mobil ini menjadi andalan pebalap Hengki Irawan (1967-1968) dan Karsono (1968-1978).
Importir PT Java Motors menjadi distributor masuknya Morris ke Indonesia. Saat itu masih diimport secara CKD (dalam bentuk kit, langsung dari Inggris) dan dirakit oleh PT National Assemblers yang berpusat di Medan sejak pertengahan 70an hingga 1979.
Namun demikian, sebelum itu sudah pula sejumlah mobil Mini ini terlihat beredar di Indonesia. Mobil ini dimasukan melalui importir individu, dan biasanya dalam keadaan CBU (Completely Build Up). Tidak diketahui secara pasti jumlah jumlah mobil yang diimpor, namun diduga kurang dari 1000 unit dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Unitnya paling banyak ada di Jakarta.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/12/10/102349915/morris-mini-dirancang-karena-krisis-suez-terkenal-berkat-mr-bean