Jakarta, KompasOtomotif – Keinginan Toyota Indonesia untuk memasarkan model baru, C-HR sudah terkonfirmasi oleh berbagai pihak eksekutif perusahaan. Namun, sampai saat ini mimpi itu belum terwujud, masih berstatus “studi” yang terasa klise.
Toyota C-HR dipasarkan dalam tiga pilihan mesin untuk pasar global. Pertama, varian mesin 1.8 liter hibrida terbaru untuk memenuhi standar emisi Eropa yang ketat, dirakit oleh pabrik Sakarya, Turki, sejak November 2016 lalu. Pabrik ini juga memproduksi varian C-HR dengan mesin 1.2 liter turbo, mesin sama yang digunakan pada Auris yang juga diarahkan untuk memasok kebutuhan pasar di Eropa.
Varian ketiga, adalah C-HR dengan mesin 2.0 liter yang disiapkan untuk mengisi beberapa pasar khusus. Varian ini juga yang berpotensi akan dirakit di Thailand, mengingat Negeri Gajah Putih sudah punya pabrik mesin berkapasitas sama (2.0 liter) yang digunakan pada Corolla Altis.
Baca: Selisik Skema Produksi Toyota C-HR di Indonesia dan Thailand
Spesies Baru untuk Indonesia
“Sudah dipastikan C-HR akan dipasarkan ke Indonesia dengan status completely built up (CBU). Dari mananya belum dipastikan, bisa Jepang atau Thailand,” kata Fransiskus Soerjopranoto, Executive General Manager TAM, di Jakarta, Jumat (5/3/2017).
Menariknya, kesempatan C-HR seolah terbuka berkat bantuan rival abadi, Honda yang baru saja meluncurkan generasi terbaru CR-V di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS), April 2017 lalu. Sport utility vehicle menengah ini dipasarkan dalam beberapa pilihan tipe, salah satu varian andalannya, dibekali mesin 1.5 liter turbo.
Pihak PT Honda Porspect Motor (HPM) memang belum menampilkan berapa unit CR-V 1.5 liter turbo yang laku sejak diluncurkan April lalu. Data penjualan untuk varian yang dibanderol Rp 506 juta on the road Jakarta ini juga belum tercantum di data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Baca: Peluncuran Toyota C-HR di Indonesia Masih Lama
Lewat Honda, tentu Toyota bisa berterimakasih, pasalnya juga berniat menyiapkan C-HR spesies khusus untuk pasar Indonesia. Toyota Indonesia disebut-sebut berniat memasarkan C-HR berbekal mesin 1.5 liter juga dengan turbo. Harga yang ditetapkan Honda untuk CR-V turbo juga bisa jadi pertimbangan Toyota sebagai model pesaing, sehingga meski penjualannya diprediksi tak terlalu banyak, masih menguntungkan.
“Memang lebih bagus mana, 1.5 liter turbo atau 1.8 liter hybrid?” tanya Soerjo kepada wartawan yang berbincang dengannya.
Menjawab pertanyaan Soerjopranoto, tentu kesempatan berjualan akan lebih besar jika memasarkan varian 1.5 liter turbo ketimbang 1.8 liter hybrid. Selain sudah ada pasar yang akan terbentuk dari dua merek besar (Honda dan Toyota), teknologi turbo juga sudah lazim ditelinga pecinta otomotif Tanah Air.
Sementara untuk varian 1.8 liter hybrid, teknologi ini masih belum bisa diterima mulus oleh konsumen Indonesia. Selain kekhawatiran teknis, juga masalah banderol yang selangit membuat banyak dahi calon konsumen mundur teratur, batal melakukan pembelian. Kasus ini terjadi pada Prius, ketika Toyota Indonesia memutuskan untuk memasarkannya di Indonesia pada 2009. Prius boleh menjadi model sensasional di Amerika Serikat, tetapi bukan di Indonesia.
“Penjualan C-HR tidak akan sebesar Fortuner apalagi Rush, segmennya agak beda, lebih ke crossover ketimbang SUV,” kata Soerjo.
Nah, sekarang kalau pertanyaan ini disampaikan ke pembaca KompasOtomotif, kira-kira lebih menarik mana dipasarkan ke Indonesia, C-HR 1.5 liter turbo atau 1.8 liter hybrid?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.