BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Daihatsu

5 Hal Penting Saat Beli Mobil Pertama untuk Anak

Kompas.com - 04/05/2017, 07:47 WIB
Dimas Wahyu

Penulis

KOMPAS.com - Tidak terasa, seorang anak akan tumbuh besar dan memasuki usia yang pas untuk punya mobil sendiri. Jika sebelumnya selalu diantar oleh ayah-ibunya atau mungkin sopir, kini mereka sepenuhnya akan mengendarai mobil pribadi mereka.

Meski kadang orangtua waswas dengan pemberitaan kecelakaan hingga tindak kriminal yang terus tersiar, punya mobil sendiri bagi seorang anak adalah salah satu langkah pertamanya untuk belajar hidup di tengah masyarakat.

Pada akhirnya, kita akan kembali pada jargon jika tidak dimulai, lalu kapan lagi?

Namun, membeli mobil pertama untuk anak tentu butuh pertimbangan sejumlah aspek. Bagi orangtua yang dulu juga merasakan punya mobil pertama, ada sejumlah pengalaman yang bisa dibagi kepada mereka.

Walau demikian, karena zaman berganti, aspek tenologi, modernitas, ekonomi, dan lainnya juga akan menjadi pertimbangan.

Seperti apakah mobil pertama yang cocok untuk mereka? Pertimbangan tersebut setidaknya perlu melihat 5 faktor di bawah ini.

1.    Ukuran jangan terlalu besar

Momen pertama saat menyetir, selain soal bisa memaju-mundurkan mobil, adalah menjaga agar kendaraan tidak menyenggol atau bahkan menabrak orang, mobil lain, atau apa pun yang bisa menyebabkan kerugian, baik bagi si anak sebagai pengendara, maupun bagi orang lain.

Terlebih lagi, berkendara di jalan tol, jalan kota, dan jalan yang ramai orang lalu lalang punya tantangan berbeda-beda.

Joann Muller dalam artikel "Why You Really Should Buy Your Teenager A New Car" di Forbes menulis tentang pentingnya mempertimbangkan faktor lingkungan tempat anak berkendara, seperti di kampus, ataupun kawasan perdagangan, perkotaan, tempat banyak orang berlalu lalang, dari berbagai arah.

Umumnya, mobil pribadi punya ukuran panjang lebih atau kurang dari 4 meter, atau lebar hingga 1,8 meter.

Jadi setidaknya, orangtua bisa memilihkan mobil-mobil dengan ukuran kompak di bawah catatan tadi, misalnya dengan panjang 3,6 meter dan lebar 1,6 meter.

2.    Perangkat keselamatan

Data Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa jumlah korban kecelakaan terbanyak justru di usia produktif antara 21 dan 30 tahun, seperti dikutip dari Kompas.com berdasarkan data November 2016.

“Anak-anak remaja kerap terlibat masalah karena mereka berani ambil berbagai risiko, tetapi juga masih minim pengalaman,” kata Russ Rader, juru bicara Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), sebuah lembaga non-profit bidang pendidikan keselamatan Amerika Serikat, seperti dikutip dari Forbes.

Untuk itu, sejumlah perangkat keselamatan menjadi faktor penting. Misalnya saja, mobil sudah punya airbag, back sonar agar aman saat mundur, batang pelindung benturan samping, dan sabuk keselamatan yang sudah punya pretensioner dan force limiter.

Sebagai gambaran, menggunakan sabuk keselamatan saja, menurut data IIHS tahun 2014, sudah mengurangi cedera fatal 45-60 persen.

Lampu penerangan juga jadi soal, mengingat IIHS mencatat kecelakaan remaja pengendara mobil bisa empat kali lipat lebih banyak per mil saat malam hari, dibandingkan saat siang hari.

3.    Urusan biaya perawatan

Perawatan dan biayanya adalah dua hal yang lekat ketika seseorang punya mobil pribadi. Namun, daripada khawatir, misalnya, anak panik karena mobil rusak di tengah jalan dan tidak paham bagaimana mengurusnya, maka solusi paling mudah adalah memilih mobil baru.

Sejumlah mobil baru umumnya dijual berikut dengan servis gratis ke bengkel resmi hingga masa tertentu.

Hal tersebut di sisi lain memupuskan kekhawatiran biaya perawatan yang membengkak karena harga jasa atau suku cadang di bengkel resmi tentu sudah pas.

Layanan di bengkel resmi juga menghindarkan anak dari mekanik yang bekerja asal-asalan.

tunasdaihatsu.com Bengkel Daihatsu bodi repair


Servis ke bengkel resmi pun bersifat wajib untuk menjaga garansinya. Karena itu, pilih yang punya banyak bengkel sehingga mudah dijangkau, di samping juga biaya perawatan lanjutan yang juga terjangkau.

4.    Transmisi otomatis dan hiburan modern

Memilihkan mobil bertransmisi otomatis atau manual sejatinya tergantung dari pertimbangan orangtua. Namun, mobil dengan transmisi otomatis tentu mengurangi tingkat stres di jalan, terutama jika macet.

Bagaimanapun, dua pedal (untuk gas dan rem) lebih mudah dipikirkan, dibanding tiga pedal (untuk kopling, gas, dan rem).

Soal mengurangi stres, perangkat hiburan modern di dalam mobil juga kini kian berkembang.

Standar barunya adalah mengakomodasi musik digital, seperti ketersediaan pemutar CD dan MP3, slot untuk USB flashdisk.

KompasOtomotif-Donny Apriliananda Interior naik kelas, ada audio 2DIN layar sentuh dan tombol pengatur pada setir.

Akan lebih menyenangkan juga jika ada mobil memiliki layar sentuh untuk menonton ataupun bertelepon dengan menyambungkan smartphone secara nirkabel ke perangkat hiburan itu via Bluetooth (Blutetooth pairing).

5.    Harga pas, tetapi aman

Karena anak masih belajar, maka harga yang terbaik pun jadi pertimbangan.

Namun, dengan faktor-faktor penting di atas, maka pilihannya mungkin tidak banyak, walau tetap ada.

Daihatsu New Ayla, misalnya, berstatus mobil LCGC yang punya harga Rp 100 jutaan. Ukuran bodinya sudah pas dengan panjang 3,6 meter dan lebarnya 1,6 meter.

Namun, untuk harga LCGC, mobil yang kini sudah bermesin lebih besar (1.200 cc) tersebut sudah punya airbag untuk pengemudi dan penumpang depan.

Lalu ada back sonar agar lebih aman saat mundur, ada batang pelindung agar aman dari benturan samping, dan sabuk keselamatan yang sudah punya pretensioner dan force limiter.

Tidak ketinggalan, ada lampu depan yang lebih terang karena sudah LED, bahkan untuk lampu siangnya (LED daytime running light).

Faktor aman dari pencurian pun coba ditunjang dengan immobilizer & alarm integrated key. Kunci ini memungkinkan mobil hanya bisa dibuka dengan anak kunci pasangannya karena di dalamnya terdapat cip komputer.       
       
Perawatan gratis pun sudah tersedia oleh Daihatsu pada masa awal pemakaian, sementara bengkelnya bisa pesan jadwal servis terlebih dahulu lewat halaman internet daihatsu.co.id/support.

Pilihan transmisi otomatis pun sudah tersedia di jajaran Daihatsu New Ayla, demikian hiburan untuk pemutar CD dan MP3, slot untuk USB flashdisk.

Jika mau hiburan yang sudah model layar sentuh dan bisa menonton ataupun bertelepon dengan Blutetooth pairing, maka pilihannya ada pada varian atas New Ayla yang dinamai Deluxe.

New Ayla Deluxe itu sendiri dibanderol Rp 146.250.000 dan total punya 29 aksesori baru.

Misalnya, mobil ini pakai bumper depan dengan aerokit, peleknya lebih besar dari Ayla lain (14 inci) dan berwarna hitam sehingga lebih sporty, serta punya warna bodi oranye.

Tiga poin terakhir tersebut bisa dibilang cocok dengan selera remaja.

Donny A/KompasOtomotif Tampilan Ayla terlihat lebih segar dengan pilihan mesin baru, 1.2L.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com