Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selisik Skema Produksi Toyota C-HR di Indonesia dan Thailand

Kompas.com - 19/01/2017, 09:02 WIB

Dari varian mesin yang disebutkan Toyota untuk C-HR, adalah 1.2 liter turbo, 1.8 liter hibrida, dan 2.0 liter. Sebelum keputusan untuk merakit lokal, opsi memasukan crossover ini adalah berstatus completely built up (CBU). Mesin 1.2 liter turbo mewajibkan konsumen mengonsumsi bahan bakar beroktan tinggi yang belum lazim di masyarakat Indonesia. Sedangkan, varian 1.8 liter hibrida, sudah pasti bakal mahal harganya, mengingat teknologi yang terkandung.

“Idealnya, C-HR itu dipasarkan di bawah Fortuner. Seharusnya bisa cocok seperti itu,” kata Warih lagi.

Opsi mesin 2.0 liter, selaras dengan opsi memposisikan C-HR di bawah Fortuner yang berstatus sebagai SUV menengah, dengan pilihan mesin 2.4 diesel dan 2.7 liter bensin.

Kemudian, ada spekulasi tambahan menyebutkan kalau Toyota Indonesia tengah melobi prinsipal untuk bisa merakita C-HR dengan opsi mesin lain. Rencana perakitan di Indonesia juga tertuang pada situs Wikipedia, yang menyebutkan produksi C-HR bakal dilakukan di Karawang, mulai 2017, menggunakan  mesin aluminium 1.5L 2NR-FE. Mesin yang sudah diproduksi lokal oleh TMMIN, di Karawang, juga digunakan pada Vios, Yaris, dan Sienta.

Soal rencana ini, Warih belum mau berbicara banyak. “Soal itu belum. Kajian sudah ada, tetapi belum sampai ke ranah produksi. Belum, belum ada,” ucap Warih.

Meyakinkan prinsipal untuk menjadikan satu negara menjadi basis produksi tentu bukan perkara mudah. Data dan fakta serta hitungan ekonomi jadi landasannya.

Boleh berharap kalau mulai 2018, C-HR bakal diproduksi di Indonesia, karena opsi impor CBU, tentu membuat harga SUV ini jadi mahal dan tidak kompetitif. Berbeda hasilnya, jika berstatus rakitan lokal, plus memanfaatkan pabrik buatan Karawang, tentu menambah nilai buat Indonesia, dan membuka peluang ekpsor baru ke negara berkembang. Semoga!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com