Jangan Kaget kalau Nissan Punya "MPV Sejuta Umat"

Tokyo, KompasOtomotif – Nissan Motor bakal menyasar mobil ramah lingkungan (green car) dan pasar di Asia Tenggara sebagai buah dari kerja samanya dengan Mitsubishi Motors. Saat ini, penjualan aliansi Nissan dan Renault Perancis sudah mencapai 10 juta unit di seluruh dunia, mengutip Nikkei, Minggu (23/10/2016), diharapkan ini akan bertambah pasca-kerja sama dengan Mitsubishi.

Kemitraan ini memiliki tujuan untuk bisa memanfaatkan skala ekonomi dalam pengadaan dan produksi. Ini tentunya akan memangkas biaya dan mempertajam permainan mereka di dalam persaingan keras industri otomotif global.

Pada kendaraan ramah lingkungan, Nissan-Renault akan mencari keuntungan dari mesin plug-in hibrida yang ada pada model sport utility vehicle (SUV) Mitsubishi Outlander. Carlos Ghosn, CEO Aliansi Nissan-Renault, yang juga komisaris Mitsubishi Motors mengatakan akan memanfaatkan teknologi rekan Jepangnya sebagai basis mengembangkan keuntungan.

Nikkei CEO Nissan Charlos Ghosn (kiri) dan Presiden Mitsubishi Motors Osamu Masuko (kanan) saat konferensi pers 20 Oktober 2016.

Meningkatnya penjualan mobil hibrida Nissan-Mitsubishi akan menurunkan biaya pengadaan komponen dan menaikkan profitabilitas. Kolaborasi ini akan memberi Nissan kemampuan untuk memperluas pasar mobil ramah lingkungannya, di luar mobil listrik Nissan Leaf.

MPV Nissan

Ekspansi global Nissan juga akan terpusat untuk wilayah Asia Tenggara sebagai sebuah kunci. Mitsubishi akan memasok Nissan dengan mobil serbaguna (multi purpose vehicle/MPV)  yang diproduksi di Indonesia, tahun depan, dengan kesepakatan original equipment manufacturer (OEM).

Di Asia Tenggara juga, Mitsubishi cukup memiliki cengkeraman yang kuat untuk pikap truk. Nissan sampai saat ini belum mengembangkan wilayah ini, dan sekarang adalah waktunya untuk mulai meng-catch up.

Jadi jangan kaget kalau MPV tujuh penumpang Mitsubishi yang bakal diproduksi dari XM Concept hanya diberikan waktu setahun untuk menikmati pasar. Selanjutnya, Nissan akan segera memproduksi model serupa dengan emblem berbeda. Lalu, kira-kira apa namanya nanti?