Jakarta, KompasOtomotif – Dua bulan setelah pabrik Chevrolet Spin di Bekasi, Jawa Barat, berhenti beroperasi, tepatnya 30 Juni lalu, General Motors (GM) Indonesia masih belum bisa memastikan masa depan kendaraan muliti guna (multipurpose vehicle/MPV) tujuh penumpang itu di pasar domestik. Keputusannya, apakah tetap akan menjual Spin lewat pasokan dari negara lain, sehingga mengubah status dari rakitan lokal menjadi kendaraan impor utuh alias completely built up (CBU).
Sebelumnya, GM Indonesia sudah memastikan kalau stok unit Spin “aman” sampai akhir tahun. Meski begitu tidak disebutkan jumlah stok sekaligus sampai kapan pesanan unit masih dibuka.
Setelah pabrik diputuskan berhenti beroperasi, GM Indonesia berubah dari manufaktur menjadi distributor yang mengandalkan pasokan impor. Dua model lain yang masih dijual, Orlando dan Captiva, yang diimpor CBU dari Korea Selatan dan Thailand.
Lantas bagaimana nasib Spin, apakah masih akan dijual setelah stok lokal habis? Pertanyaan selanjutnya darimana suplai unit Spin bila pilihannya adalah impor. Selama ini negara basis produksi Spin di dunia adalah Indonesia dan Brasil.
Presiden Direktur GM Indonesia yang baru, Gaurav Gupta, di Jakarta, Jumat (7/8/2015), mengatakan, produksi Spin sedang diriset untuk dipindahkan ke India. “Produksi Spin di India mulai 2017,” katanya.
Meski begitu tetap saja tidak ada jawaban pasti tentang pasokan unit Spin untuk dalam negeri. “Masa depan (Spin) untuk Indonesia masih dibicarakan,” ucap Gaurav.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.