Si Mini Berlagak Audi Quattro

Norwegia, KompasOtomotif - Mini Cooper ini berlagak mobil reli legendaris Audi Quattro terlihat di sirkuit Rudskogen, Norwegia. Di sekujur bodinya terdapat tulisan "Mini Quattro" yang ternyata bukan sembarang tempel nama, apalagi coba-coba tiru bodi. Tetapi, memang benar-benar Mini dengan "otot" Audi karena keempat ban 185/45R15 Ultra Spot yang membalut pelek lima palang itu bergerak bersamaan sepenuhnya (all wheel drive), seperti halnya Audi Quattro.

Jika kap mesinnya dibuka, maka dengan mudah kita bilang betapa teganya si modifikator menjejali mesin 1.800 cc ke ruang pacu yang mungil itu (aslinya berkapasitas 850 cc). Mesin dicomot dari Audi A3 produksi 1999, lengkap dengan driveline all-wheel drive (AWD).
 

Bodi ringan
Menata mesin di ruang sempit ini diakui sebagai bagian modifikasi tersulit. Ruang pacu pun kian sesak karena sejumlah pipa terhubung ke turbocharger sehingga si modifikator memasangkan saluran buang menembus sebagian firewall atau area pembatas antara ruang mesin dan kabin.

Billet crankshaft dari Audi A3 keluaran 1996 pun dipilih karena dianggap lebih kuat dan lebih andal ketika menerima dorongan hebat dari perangkat turbo yang sudah di-upgrade. Sementara connecting rod-nya diambil dari merek Verdi dan dipasangkan bersama piston hasil garapan sendiri (custom).

Sempit dan panas? Syukurnya Mini Quattro ini dipasangi empat selang intake besar yang terbagi dua-dua ke bagian belakang, terhubung ke kotak aluminium raksasa yang berfungsi bersama radiator menghisap hawa panas.

Dengan setelan turbo 1,5 bar yang menuai tenaga 450 HP pada 5.900 RPM (dan torsi puncak 369 lb/ft di RPM yang sama), maka tak heran ia dipasangi sayap belakang besar plus diffuser, yang alih-alih meniru gaya kekar Audi Quattro.

Si mungil pun makin ngacir berkat bodi ringan berbahan serat kaca (fiberglass) yang dipesan dari Z-Cars, rumah modifikasi asal Inggris spesialis Mini.

Kabin begitu lapang dengan dua kursi balap dan setir Sparco membuat orang-orang di dalamnya ibarat berada di dalam sangkar pipa-pipa tubular sebagai pelindung.

Tak ketinggalan lengkungan fender penunjang aerodinamika, pintu dengan bobot ringan, serta bagian mulut dan buritan yang gampang dilepas-pasang dengan lapisan dari produk plastik Lexan berbahan polycarbonate resin thermoplastic agar kokoh.

Ah, kecil-kecil banyak lagak.... (Dimas Wahyu)