Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SHELL ECO-MARATHON ASIA 2010

Mobil Irit Cara Mahasiswa

Kompas.com - 19/07/2010, 02:38 WIB

Faktor keamanan diarahkan pada keandalan sistem pengeremen dan keamanan pengemudi. Disyaratkan, pada kondisi darurat, pengemudi harus bisa keluar dari kendaraan kurang dari 10 detik. Pada inspeksi ini, tim Indonesia lolos semua karena pengemudi bisa keluar dari kendaraan kurang dari 8 detik.

Melampaui target

Ketua tim mesin ITS 2, Galih Prijo Atmojo, mengatakan, rekor jarak yang ditempuh dalam SEM Asia ini sudah melampaui target ITS, yakni 100 kilometer per liter.

Pada SEM Asia ini, ITS mengirimkan dua mobil yang diberi nama Sapu Angin 1 dan Sapu Angin 2. Sapu Angin 1 sedianya ikut lomba kategori mobil futuristik dengan tiga roda (kategori prototipe), tetapi hasilnya kurang memuaskan.

”Di kategori mobil urban, mobil kami menempuh jarak 237,6 kilometer. Hal itu berkat rekayasa teknik mesinnya, juga penguasaan pengemudi menaklukkan Sirkuit Sepang. Ternyata sirkuit di sini memiliki dua ruas tanjakan yang kami siasati dengan memaksimalkan turunan jalan,” ujar Galih Prijo Atmojo.

Mobil Sapu Angin 2 yang berwarna kuning itu mengambil konsep model mobil animasi dan memiliki bobot 93 kilogram. Bermesin sepeda motor, masih menggunakan karburator, empat gigi kecepatan. Mobil ini dirakit sejak Januari hingga Juli. Saat uji coba di Kenjeran, Surabaya, mobil itu sudah mampu menempuh jarak lebih dari 75 kilometer per satu liter bensin.

Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS Herman Sasongko mengatakan, saat mengikuti ajang SEM Asia ini sebenarnya timnya hanya mencari pengalaman. Ternyata, hasil yang diperoleh justru lebih baik, yakni menjadi juara.

Sangat aerodinamis

Sapu Angin 2 Urban Concept pun didesain sangat aerodinamis, tidak ada lekukan tajam yang dapat menambah daya hambat dari angin. Bobot dibuat seringan mungkin. Hanya 93 kg.

Supaya ringan, rangka mobil dibuat sendiri oleh para mahasiswa dari paduan aluminium dan badannya dari kaca fiber. Ini tentu bukan badan mobil pertama yang dibuat, tetapi keenam. Sebelumnya, sejumlah anggota tim magang di tempat alumnus Teknik Mesin ITS, PT Marulin Maju Utama.

Menurut Eko Hardianto, salah seorang mahasiswa yang menangani mekanik Sapu Angin 2, mobil urban itu menggunakan mesin Honda Revo Absolute 110 cc. Untuk Sapu Angin 2, modifikasi dilakukan. Noken as (camp shaft) digerinda supaya aliran bahan bakar lebih sedikit dan terkendali. Persneling (gear) juga diatur dengan perbandingan yang paling optimal supaya torsi besar, tetapi putaran rpm (round per minute) rendah.

Selain bobot, koefisien gesek, dan bentuk aerodinamis, sopir juga harus memahami medan dan kekuatan mesin. Semua itu bisa diatasi Tim Sapu Angin 2 dari ITS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau