Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Gudang Pupuk Impor Akui Belum Urus TDG

Kompas.com - 25/11/2008, 18:25 WIB

GRESIK, SELASA - Pupuk yang disimpan di gudang PT Prima Mulya Abadi, Jalan Mayjend Sungkono Gresik bukan pupuk bersubsidi. Gudang yang menyimpan 1.500 ton pupuk bermerek Mahkota, KCLIT dan KCL, Minggu (23/11) lalu diberi garis polisi karena ada pelanggaran gudang tersebut tidak dilengkapi tanda daftar gudang (TDG) yang diterbitkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Gresik, Ajun Komisaris Fadli Widianto, Selasa (25/11) mengatakan pemilik gudang Joni Eko Saputro menyatakan hanya sebagai tangan kedua. Dia membeli pupuk tersebut dari importir lokal di Surabaya. Pupuk jenis MOP/Kcl dari Kanada dibeli dari PT Sentana Adidaya, pupuk jenis TSP yang diimpor dari China dibeli dari PT Bumi Tani Subur sedang pupuk jenis Kisrit yang diimpor dari China dibeli dari PT Multimas Chemindo.  

"Kami akan menyelidiki asal-usul pupuk dari mana dan kwajiban yang harus dipenuhi perusahaan importir seperti apa. Kami juga akan menanyakan ke Dinas Pertanian apakah pupuk jenis ini boleh disimpan atau tidak atau mekanisme penyimpanan pupuk nonsubsidi seperti apa. Jangan-jangan pupuk disimpan karena harganya murah lalu dilempar ke pasar ketika harga melambung," kata Fadli.

Rencananya 1.500 ton pupuk tersebut hendak dikirim ke Kalimantan untuk pemupukan perkebunan sawit. Saat ini harga sawit hancur mungkin pupuk itu disimpan di gudang. Kepada penyidik Joni menyatakan pupuk tersebut bukan pupuk bersubsidi dan proses pembelian nya tidak masalah. Hanya saja dirinya belum mengurus perizinan gudang karena gudang baru dibeli melalui lelang yang dilakukan negara.

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau