JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sudah resmi menaikkan PPN 12 persen, terhitung mulai 1 Januari 2025. Kenaikan pajak tersebut juga akan menbuat harga mobil menjadi lebih mahal.
Tak terkecuali pabrikan otomotif asal Perancis, Citroen, yang saat ini dibawa oleh Indomobil. JaJaran modelnya masih diimpor secara utuh dari India. Hanya satu model yang mobil listrik sudah mulai dirakit secara lokal.
Tan Kim Piauw, Chief Executive Officer (CEO) PT Indomobil National Distributor, mengatakan, kenaikan pajak 12 persen ini menjadi tantangan bagi dunia otomotif.
"Kami di industri berharap setelah Pemilu ini semuanya sudah settle. Menteri, pemerintah, sudah ada. Lalu, tahun depan sebenarnya berharap bisa lari ya, bisa lari kencang gitu," ujar Tan, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
"Tapi, rupanya tahun 2025 banyak hal baru dari pemerintah dengan adanya PPN 12 persen. Lalu, di daerah-daerah sudah berlaku opseb dan itu juga satu tantangan ya," kata Tan.
Tan menambahkan, pihaknya sampai saat ini masih semangat menatap tahun depan. Tapi, tetap dengan perasaan yang waspada.
"Kita belum bisa tahu ya, belum bisa tahu. Di satu sisi pemerintah itu kan mengeluarkan relaksasi seperti waktu Covid. Jadi, terus terang kita masih was-was, masih wait and see seperti apa tahun 2025," ujarnya.
Tan mengatakan, yang pasti tahun 2025 memang tantangannya tidak mudah dengan faktor-faktor yang sudah disebutkan. Untungnya, tantangan ini tidak hanya dirasakan oleh Citroen saja, tapi seluruh industri otomotif.
"Tentu saya yakin pemerintah memikirkan (solusi), karena otomotif itu adalah satu segmen yang sangat strategis buat pemerintah. Kalau otomotif itu terganggu, sangat terganggu, tentu pemerintah juga terganggu. Nah, itu positifnya, kita percaya pemerintah sangat memperhatikan faktor itu," kata Tan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/20/114200115/citroen-percaya-ada-solusi-pemerintah-setelah-kenaikan-pajak