KLATEN, KOMPAS.com - Oli mesin pada mobil wajib diganti secara rutin dan tepat waktu, guna menghindari keausan komponen, akibat kualitas pelumas yang sudah jelek.
Seiring pemakaian, oli mesin akan mengalami penurunan kualitas akibat kontaminan yang terkumpul secara perlahan.
Nova, mekanik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan, setiap mobil memiliki tingkat kontaminan oli tak sama, tergantung lingkungan, cara pakai, dan jenis BBM yang digunakan.
“Secara umum, interval penggantian oli mesin tiap 5.000 Km atau 6 bulan, namun dengan tingkat kontaminan yang lebih tinggi, kualitas pelumas bisa menurun lebih dini, sehingga membutuhkan penggantian oli yang lebih sering,” ucap Nova kepada Kompas.com, Sabtu (30/11/2024).
Nova mengatakan, konsumen bisa memperhatikan kualitas oli bekas saat proses penggantian. Bila, kondisi oli bekas tersebut berlumpur, bisa dilihat melalui dipstick, itu menandakan interval penggantian oli terlalu panjang.
“Sehingga, penggantian oli tak lagi tiap 5.000 Km misal, tapi menjadi tiap 3.000 Km, hal ini bisa terjadi lantaran jumlah kontaminan oli lebih tinggi, seperti pemakaian BBM kualitas jelek dan lingkungan dengan tingkat polusi tinggi,” ucap Nova.
Jadi, interval penggantian oli mesin pada suatu mobil tidak mengikat pada anjuran bengkel, melainkan penyesuaian kebutuhannya. Setiap mobil bisa berbeda-beda.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/02/161200415/cara-mengetahui-interval-penggantian-oli-mobil-yang-benar