SOLO, KOMPAS.com - Kecelakaan kendararaan besar seperti truk, belakangan ini sering terjadi. Setelah di Tol Cipularang Km 92, Senin (11/11/2024), peristiwa serupa terulang di Silayur, Ngaliyan, Semarang, Kamis (21/11/2024).
Kedua kecelakaan tersebut disebabkan oleh rem blong di turunan dan mengakibatkan truk menabrak banyak kendaraan di depannya, bahkan sampai memakan korban jiwa.
Kejadian ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi pengendara lain yang di dekat truk saat melintas di turunan.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, ketika di turunan dan bertemu dengan kendaraan besar seperti truk atau bus sebaiknya menghindar.
“Jangan pernah berada di depan truk atau bus ketika di turunan. Selalu periksa kaca spion dan segera minggir dan buka jalan untuk mereka, itu langkah preventif,” ucap Sony kepada Kompas.com, Jumat (29/11/2024).
Apalagi, tragedi rem blong atau pecah ban yang menungkinan truk berjalan tidak terkendali di turunan bisa saja terjadi.
Sony juga mengatakan, apabila truk sudah berjalan lambat maka segera menjauh dari kendaraan tersebut.
“Bukan ngajarin underestimate tapi memang harus waspada dengan kendaraan besar ini,” ucapnya.
Jika memungkinkan cari jalan yang relatif lebih datar, kalau sudah menemukan jalan datar akan lebih aman. Jadi jarak yang diciptakan adalah situasional di mana dan kapan waktunya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/29/181200815/demi-keamanan-dan-keselamatan-jangan-berkendara-di-dekat-truk