SOLO, KOMPAS.com - Ketika merencanakan perjalanan dengan bus pariwisata, ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan lancar, aman dan terhindar dari risiko kecelakaan.
Salah satunya adalah memperhatikan waktu istirahat sopir, jika pengemudi mengantuk atau kelelahan akibat kurang tidur maka risiko kecelakaan akan meningkat.
Apalagi, kelelahan dapat mengurangi konsentrasi, refleks, dan kewaspadaan pengemudi, yang pada akhirnya membahayakan keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya.
Maka dari itu, sangat penting untuk memastikan waktu istirahat sopir bus pariwisata yang cukup selama perjalanan.
Sony Susmana, Training Director Safety Driving Consultant Indonesia mengatakan, pengemudi bus pariwisata seharusnya setiap tiga jam sampai empat jam harus beristirahat.
“Sama saja seperti bus AKAP, pengemudi bus pariwisata juga harus rutin istirahat. Setiap 3-4 jam mengemudi, mereka istirahat dan sekaligus penumpang juga bisa ke toilet,” kata Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurutnya, masih ada penyewa yang berpikir pengemudi tidak butuh istirahat di tengah perjalanan. Padahal hal tersebut penting untuk dilakukan, baik untuk sopir maupun penumpang.
“Wisata jangan kejar cepat sampainya saja, tapi juga faktor keselamatannya. Hal ini yang harus disepakati antara penyewa terhadap rental bus,” ucap Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/19/121200115/wajib-perhatikan-waktu-istirahat-sopir-saat-sewa-bus-pariwisata