JAKARTA, KOMPAS.com - Rem blong masih menjadi salah satu penyebab terbesar kecelakaan lalu lintas. Terutama pada angkutan barang atau truk.
Berdasarkan data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), selama 2020 sampai 2022, terjadi setidaknya 30 kecelakaan truk akibat rem blong.
Sebagai upaya untuk menekan risiko tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) mengenai tata cara pengereman pada sopir truk.
PLT. Direktur Angkutan BPTJ Solihin Purwantara mengatakan, untuk melakukan pengereman diperlukan ilmu dan keterampilan, biasanya rem hanya mengandalkan pedal, namun ternyata selain itu ada engine brake.
"Karena itu, pada Bimtek ini akan diperkenalkan seperti apa tata cara dari engine brake dimaksud agar lebih selamat. Lokasi yang kami pilih juga mempunyai kontur jalan menanjak dan menurun sehingga dapat langsung mengaplikasikan teori engine brake tersebut," ujar Solihin dalam keterangan resminya, Senin (18/11/2024).
Kegiatan Bimtek kali ini diikuti 44 pengemudi dari 25 perusahaan operator angkutan barang di Jabodetabek.
Ajang ini diklaim sudah menjadi agenda tahunan BPTJ sejak 2021, untuk membekali sopir dengan pengetahuan dan keterampilan pengereman yang berkeselamatan.
Lebih lanjut Solihin menjelaskan, untuk memperluas jangkauan informasi tentang pentingnya teknik pengereman, BPTJ telah menyediakan informasi melalui kanal YouTube sehingga para pelaku usaha, operator, dan pemilik kendaraan dapat lebih mudah mengaksesnya.
"Kami selalu menekankan agar jangan ada toleransi terhadap resiko terjadinya kecelakaan", kata Solihin.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/19/103100415/banyak-kasus-rem-blong-bptj-bekali-sopir-truk-teknik-engine-brake