Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Kenapa Mesin Membutuhkan Coolant, Bukan Air Biasa

KLATEN, KOMPAS.com - Mesin pembakaran dalam (ICE) membutuhkan sistem pendingin, untuk menjaga suhu kerjanya tetap stabil. Dengan demikian performa selalu baik dan komponen tidak mengalami kerusakan.

Engine coolant temperature (ECT) sensor bertugas mengukur suhu coolant sebagai informasi kepada ECU dalam menentukan sistem kerja sistem pendingin mesin.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan suhu mesin bisa sangat tinggi, terlebih lagi pada area ruang bakar yang bersinggungan langsung dengan proses pembakaran.

“Panas dari proses pembakaran bisa membuat logam berubah bentuk, maka dari itu suhu mesin harus dijaga tetap stabil di batas aman, mengandalkan sistem pendingin yakni coolant dalam water jacket,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (6/9/2024).

Hardi mengatakan, di sekitar area ruang bakar, yakni kepala silinder dan blok mesin, terdapat water jacket, berupa ruang cairan coolant yang mengelilingi sumber panas.

“Coolant akan bersirkulasi membawa panas untuk dilepas di area pendingin radiator, maka dari itu suhu coolant yang dikontrol oleh sistem, untuk menentukan putaran kipas radiator beserta alirannya,” ucap Hardi.

Maka dari itu, menurut Hardi, sistem pendingin membutuhkan cairan dengan formula khusus agar tahan terhadap panas, sehingga tidak mudah habis dan menguap ketika bekerja sebagai pendingin.

“Rentang suhu coolant saat mesin bekerja mencapai 100 derajat celcius lebih, bahkan di suhu 114 derajat celcius lampu indikator overheat baru menyala, jika pakai air biasa sudah pasti akan mendidih,” ucap Hardi.

Nah, rentang suhu kerja sistem pendingin inilah yang membuat mobil membutuhkan coolant, yakni cairan yang tidak akan mendidih meski kena panas di atas suhu 100 derajat celcius.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/07/152200915/alasan-kenapa-mesin-membutuhkan-coolant-bukan-air-biasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke