Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahaya, Jangan Mengemudi Non-stop Saat Mudik Lebaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Supaya perjalanan mudik bisa cepat dan kondusif, beberapa masyarakat umumnya menggunakan pola mengemudi dengan dua sopir, yang saling bergantian.

Pergantian dilakukan selang beberapa waktu sekali atau setelah mencapai jarak tertentu, misalnya sopir A menyetir pertama, kemudian beristirahat dan digantikan sopir B.

Walaupun terdengar efisien, ternyata masih cukup banyak masyarakat yang keliru saat menerapkan metode berkendara ini. Bukannya jadi aman, malah justru membahayakan.

Kabaminharwan Kamseltibcarlantas Ditlantas Polda Metro Jaya AKP Ukke Adhan Handriawan mengatakan, kedua sopir wajib memiliki waktu istirahat optimal, setelah mengemudikan mobil dalam waktu lama.

Ukke menekankan poin ‘istirahat optimal’, yakni harus berupa tidur dengan durasi minimal 30 menit atau lebih setelah mengemudi selama 120 menit alias dua jam.

“Kalau tidur itu mobil posisinya berhenti, bisa di rest area, bisa di homestay,” ucapnya kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Menurut dia, mengemudi nonstop saat menggunakan dua sopir adalah satu miskonsepsi yang sering terjadi di kalangan pemudik. Perilaku ini ternyata keliru dan sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan

“Kenapa harus berhenti? Karena kalau tidurnya di mobil dan posisinya masih berkendara, itu ada kemungkinan tidur tidak nyenyak dan badan belum sempat beristirahat,” kata dia.

Ukke menganjurkan kedua sopir untuk berhenti dan beristirahat setelah melakukan dua shift mengemudi, atau sekitar delapan jam. Usahakan tidur minimal 30 menit atau lebih lama, supaya tubuh bisa pulih kembali.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/04/141200615/bahaya-jangan-mengemudi-non-stop-saat-mudik-lebaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke