Dijual Terbatas, Motor Replika Francesco Bagnaia Hadir di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Janto Group melalui salah satu unit usahanya, Ducati Indonesia membawa kabar bahagia bagi para pecinta MotoGP dan roda dua nasional.

Setelah sukses mengenalkan serangkaian produk mewah, kini APM roda dua asal Italia tersebut resmi memasarkan tunggangan replika dari juara bertahan MotoGP Francesco Bagnaia.

Menggunakan basis Panigale V4 S, Aftersales Director Ducati Indonesia Dito Mulyawadi Moeljarno Djojomartono mengatakan, motor akan dijual dalam jumlah sangat terbatas.

"Kami jual bagi pecinta motor maupun kolektor karena jumlahnya kurang dari lima unit. Ini adalah replika dari Desmosedici yang dipakai Pecco (panggilan akrab Francesco Bagnaia) saat 2022," katanya dalam acara Media Iftar Janto Group di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Beberapa penyempurnaan dari Panigale V4 S normal dilakukan secara legal oleh prinsipal. Motor ini juga merupakan terakhir kali Pecco pakai nomor urut 63 sebelum pada akhirnya berubah jadi nomor 1 di 2023.

Adapun beberapa perubahan dimaksud ada pada livery, lapisan coating di setir, jok, sampai muffler knalpot dan kaki-kaki. Tidak sampai di sana, ada pula tanda tangan Pecco berserta nomor produksi motor.

"Keterbatasan produksi membuatnya menjadi barang langka dan punya nilai yang meningkat seiring berjalannya waktu. Ducati sendiri hanya memproduksi 260 unit saja di dunia," ucap Dito.

Dalam kesempatan sama, Ducati Indonesia juga membawa Panigale V4 R yang dijual hanya dua unit untuk pasar dalam negeri. Motor memiliki keunggulan baik di lintasan maupun jalan raya.

Roda dua ini dilengkapi mesin V4 1103cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga 221 tenaga kuda. Menjadikannya sebagai motor paling kuat yang pernah diproduksi oleh Ducati untuk jalan raya.

Dengan bobot hanya 165 kg, Panigale V4 R menjanjikan akselerasi yang luar biasa dan penanganan yang presisi di setiap tikungan.

Bila melihat dari sepak terjangnya di World Superbike Championship (WSBK) 2023, motor yang sama digunakan Alvaro Bautista. Kala itu, ia berhasil mencatatkan sejarah gemilang.