Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dukung Elektrifikasi, Puluhan Siswa SMK Lakukan Konversi Motor Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mendukung gerakan nol emisi dan komitmen energi bersih dunia, Pemerintah rutin menggalakkan program elektrifikasi nasional dan agenda penambahan populasi kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB).

Agenda nasional ini mendapatkan dukungan penuh dari seluruh jajaran instansi, termasuk pula Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan melalui program konversi motor bensin menjadi listrik, dengan menggandeng beberapa bengkel rekanan bersertifikasi.

Kendati demikian, konversi motor listrik tidak hanya menarik minat bengkel besar di level profesional, tapi beberapa instansi pendidikan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sint Joseph Jakarta juga turut berpartisipasi mengikuti program ini.

Terbaru, SMK Sint Joseph membuka program pendidikan baru berupa mata pelajaran konversi motor listrik. Upaya ini ditandai dengan diciptakannya tiga unit motor bebek konversi hasil karya puluhan siswa-siswi.

Ketiga unit motor tersebut dikonversi dengan mengikuti cetak biru standar ESDM. Proses pengerjaannya mulai dari pemahaman materi hingga perakitan total memakan waktu sekitar 20 hari.

Taufik Hidayat, Ketua Perhimpunan Vincentius Jakarta yang menaungi SMK Sint Joseph menjelaskan, program konversi motor listrik ini didakan tidak hanya untuk mendukung program pemerintah, tapi juga mengembangkan kompetensi para pelajar.

“Sejak awal, kami memang sudah memiliki kurikulum bernama Ecopreneur. Tujuannya untuk membekali siswa dengan kemampuan wirausaha dan membaca kesempatan. Dan yang kami lihat, konversi motor listrik ini adalah peluang baru yang msaih terbuka lebar bagi mereka,” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com, di Jakarta Selasa (19/3/2024).

Dia menambahkan, kapasitas dan potensi siswa SMK dalam industri teknik kendaraan sudah sangat mumpuni. Hadirnya program konversi motor listrik ini bisa dianggap sebagai pemanitk gairah baru untuk membuka wawasan.

Selain itu, Taufik juga meyakini jika adanya kurikulum konversi motor listrik ini bisa memunculkan SDM-SDM muda yang siap menjajaki industri berkembang baru ini.

“SMK selain menjadi tempat pendidikan, juga bisa dianggap sebagai tempat inkubasi calon-calon SDM berkualitas baru. Industri motor konversi ini terbilang masih baru di Indonesia, jadi ini momen tepat untuk mengasah kemampuan lewat kurikulum ini,” ucapnya.

Taufik menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM terkait roadmap jangka panjang. Dirinya juga berharap agar motor listrik konversi karya SMK bisa secepatnya mengikuti proses uji tipe dan tes kelayakan jalan.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/20/071200115/dukung-elektrifikasi-puluhan-siswa-smk-lakukan-konversi-motor-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke