JAKARTA, KOMPAS.com – Angka penjualan sepeda motor ke luar negeri atau ekspor pada Oktober 2023 mencatat angka 52.517 unit. Perolehan ini naik 2,3 persen persen secara bulanan (month to month/mtm) dibandingkan September 2023 sebanyak 51.318 unit.
Dibandingkan Oktober tahun 2022 yang meraih 75.368 unit, capaian pada periode yang sama tahun ini turun 30 persen.
Dilansir dari data AISI (9/11/2023), angka ekspor motor Indonesia pada sepanjang Januari-Oktober 2023 berhasil membukukan 481.247 unit.
Perolehan ini minus 25,2 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara tahunan (year on year/yoy) sebanyak 643.828 unit.
Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala, mengakui untuk mencapai realisasi ekspor motor buatan nasional (Completely Built-Up/CBU) sebesar 742.000 unit cukup sulit.
Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan skema ekspor kendaraan roda dua sejak akhir tahun lalu, dari CBU ke Completely Knocked Down (CKD) alias terurai (dalam bentuk terpisah antar komponen).
"Jadi mulai akhir November 2022 lalu beberapa ekspor dalam bentuk CKD. Sehingga saat ini, hampir 60 persen ekspor motor dalam bentuk CKD," kata Sigit di sela-sela pameran IMOS 2023 pada Oktober lalu.
Sebagai informasi, ekspor sepeda motor pada Januari-Oktober 2023 didominasi oleh tipe skuter dengan kontribusi 52,67 persen, atau naik dari komposisi sebelumnya sekitar 51,57 persen.
Adapun untuk motor sport masih lebih banyak dibandingkan motor bebek atau sekitar 24,43 persen, turun dari bulan lalu sebanyak 24,77 persen. Sedangkan motor bebek juga turun menjadi 22,90 persen, dari sebelumnya 23,66 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/09/172100615/ekspor-motor-januari-oktober-2023-tembus-52.517-unit