JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan berbasis listrik atau hybrid nampaknya mulai dilirik oleh sektor pertambangan Indonesia sebagai kendaraan operasional.
Salah satunya baru-baru PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang menerapkan praktik pertambangan baik (Good Mining Practice) dengan program-program dekarbonisasi.
Guna mengurangi emisi, PTBA mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik. Saat ini telah dioperasikan 7 unit shovel listrik (PC3000-6E), 40 unit Hybrid Dump Truck (Belaz-75135), dan 6 Pompa tambang berbasis listrik.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail mengatakan, PTBA berupaya menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan sehingga dapat berkontribusi optimal bagi masyarakat.
"Sejalan dengan visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, sekaligus upaya mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2060 atau sebelumnya," kata Arsal pada keterangan resmi, Minggu (27/8/2023).
Penggunaan alat-alat tambang berbasis listrik ini menghasilkan penghematan bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel hingga 7 juta liter per tahun dan mereduksi emisi sebesar 19.777 tCO2e.
Selain itu, PTBA juga mengoperasikan 5 unit bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan 10 unit bus listrik di Unit Pertambangan Tanjung Enim. Penggunaan bus listrik diklaim dapat mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter pertahun.
"Program-program dekarbonisasi akan terus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal," kata Arsal.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/27/120202815/perusahaan-tambang-di-indonesia-mulai-pakai-kendaraan-listrik