TANGERANG, KOMPAS.com - Pabrikan otomotif asal China, Chery, mengaku tidak tergoda untuk menghadirkan suatu produk kendaraan bermotor listrik berbasis listrik dengan banderol murah di Indonesia, walau punya ceruk pasar sangat besar.
Sebagai contoh pada pameran GIIAS 2023, sedikitnya ada tiga mobil listrik yang resmi dipasarkan dengan harga Rp 300 jutaan, yaitu Neta V (Rp 379 juta), Wuling Air ev (Rp 243 juta), serta Seres E1 (Rp 189 juta).
Keterangan ini disampaikan Presiden Direktur PT Chery Sales Indonesia (CSI) Shawn Xu karena perseroan ingin menghadirkan produk kendaraan yang memang sesuai dengan kebutuhan pasar.
"Setiap brand itu memiliki strategi yang berbeda-beda. Kalau dari kami, setiap kami mau keluarkan produk, dites dulu ke pasar. Tanggapannya seperti apa," kata Shawn kepada beberapa media di Tangerang, Sabtu (12/8/2023).
"Sebab kita tidak mau membawa produk yang hanya murah saja. Itulah strategi atau langkah kami," tambah dia.
Lagipula, kata Shawn lagi, Chery Indonesia sedang memperkuat kembali brand image dari perusahaan. Sehingga bisnis otomotif Chery di Tanah Air bisa berjangka panjang.
"Chery ingin membentuk brand image yang dapat bisa membawa produk terbaik dan menjawab kebutuhan masyarakat. Tidak hanya murah. Saya rasa itu pembeda kami dibanding brand lain," kata Shawn.
Diketahui, dalam waktu dekat CSI berencana untuk menjual crossover Omoda 5 EV di pasar dalam negeri. Kendati belum diketahui harga pasarannya, namun berdasarkan rumors akan berada di kisaran Rp 350 jutaan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/14/094200315/chery-bilang-enggak-mau-jual-mobil-listrik-murah