SLEMAN, KOMPAS.com - Brebet atau putaran mesin tidak stabil merupakan gejala yang sering timbul pada mesin mobil konvensional. Baik saat stasioner, akselerasi, beban berat atau bahkan deselerasi.
Adanya masalah pada sistem menyebabkan pembakaran terjadi tidak sempurna. Fenomena ini disebabkan oleh banyak faktor bisa dari suplai bahan bakar, kompresi atau pengapian yang tidak tepat.
Beredar kabar penyakit brebet pada mesin bisa sembuh dengan sendirinya seiring pemakaian. Lantas, apakah hal itu benar?
Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan bisa saja gejala brebet sembuh dengan sendirinya tergantung dari sumber masalahnya bersifat tetap atau sementara.
“Katakan lah masalah brebet disebabkan oleh bulu yang mengganggu mass air flow (MAF) sensor, akibatnya pembacaan jumlah udara yang masuk ke ruang bakar tidak akurat, maka jumlah bahan bakar yang diminta oleh ECU tidak sesuai,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Rabu (12/7/2023).
Hardi mengatakan dampak dari jumlah bahan bakar yang tidak sesuai ini akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna pada masing-masing silinder.
Selama bulu tersebut masih mengganggu MAF sensor maka penyakit brebet akan masih selalu ada. Namun, karena sifat bulu bisa saja terbang dan hilang dari sensor maka brebet bisa saja sembuh dengan sendirinya.
“Tidak hanya gangguan pada MAF sensor, tapi pengapian, kompresi dan bahan bakar juga sama, bisa terganggu sementara atau tetap,” ucap Hardi.
Sehingga, memang bisa saja gejala brebet sembuh dengan sendirinya akibat masalah tertentu. Namun, ketika terjadi kendala tersebut Hardi mengatakan langkah terbaiknya adalah segera ke bengkel untuk mendapatkan penanganan.
“Meski terkadang brebet bisa sembuh dengan sendirinya, umumnya brebet disebabkan oleh hal-hal yang sifatnya tetap seperti kerusakan pada koil dan sejenisnya, tidak boleh disepelekan,” ucap Hardi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/12/151200415/apa-benar-mesin-mobil-brebet-bisa-hilang-sendiri-