JAKARTA, KOMPAS.com – Suzuki Motor Corporation mengumumkan bahwa mereka baru saja menandatangani perjanjian dengan SkyDrive Inc untuk memproduksi mobil terbang di pabrik Suzuki di Shizuoka.
Dilansir dari Paultan, Rabu (21/6/2023), proyek mobil terbang ini kabarnya bakal dimulai sekitar musim semi tahun 2024.
Suzuki memang telah memiliki sepeda motor bernama Suzuki Skydrive. Namun, untuk proyek kali ini sama sekali tidak ada hubungannya. Untuk diketahui, SkyDrive adalah perusahaan Jepang yang berbasis di Toyota City, Prefektur Aichi.
Kedua perusahaan kabarnya akan mengembangkan mobil terbang yang disebut sebagai kendaraan eVTOL, atau singkatan dari Electric Vertical Take-Off and Landing.
Ini adalah jenis pesawat yang menggunakan tenaga listrik untuk lepas landas, melayang, dan mendarat secara vertikal. Kendaraan eVTOL memiliki beberapa keunggulan, terutama karena sistem tenaga listriknya.
Mobil terbang bisa lebih senyap, lebih efisien, dan menghasilkan lebih sedikit polusi daripada pesawat tradisional.
Mobil terbang juga mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal, yang membuatnya sangat cocok untuk beroperasi di daerah perkotaan atau lokasi lain dengan ruang yang terbatas.
Meski begitu, saat ini masih ada tantangan dalam penerapan eVTOL. Mulai masa pakai baterai, keselamatan, manajemen lalu lintas udara, dan masalah regulasi.
Sebagai informasi, kendaraan SkyDrive eVTOL memiliki ukuran sekitar 13 m x 13 m, termasuk rotor dan beratnya sekitar 1.400 kg.
Mobil terbang itu dapat membawa total 3 orang, yaitu 1 pilot dan 2 penumpang. Adapun rentang penerbangan operasional mencapai 15 km, dan dapat terbang dengan kecepatan tertinggi 100 kpj.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/21/104200415/prinsipal-suzuki-umumkan-mau-bikin-mobil-terbang