JAKARTA, KOMPAS.com - Menggampangkan pentingnya perawatan motor merupakan pangkal dari banyak permasalahan dan kerusakan pada komponen-komponen. Selayaknya kendaraan pada dasarnya, maka harus senantiasa dirawat.
Satu perawatan wajib yang tidak boleh diabaikan pengguna motor, yaitu mengganti oli secara rutin. Padahal perawatan ini cukup mudah dilakukan, baik secara mandiri di rumah atau dengan mendatangi bengkel servis.
Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 mengatakan, kasus kerusakan karena penggantian oli yang terlambat sangat sering dijumpai. Hampir setiap minggu dirinya menangani kasus tersebut.
“Pasti ada aja motor yang mogok, ngadat, dan rusak yang datang ke bengkel. Setelah diperiksa, lagi-lagi karena ganti oli yang tidak rutin,” ucapnya kepada Kompas.com, Selasa (2/5/2023).
Kerusakan yang muncul akibat motor sering terlambat ganti oli juga tidak bisa disepelekan, karena kerusakan-kerusakan tersebut terbilang cukup berat dan akan sangat memakan biaya.
“Contoh kerusakan yang paling umum itu piston terkikis dan bocor, jadinya oli merembes masuk ke ruang pembakaran dan sangat menurunkan performa mesin. Kerusakan lainnya adalah seher piston kasar, bearing pin aus, itu kerusakan berat semua,” kata Anto.
Menurutnya, hal-hal itu disebabkan oleh alasan yang sama, yakni minimnya pelumasan dari oli segar yang selalu konsisten diganti.
Jika tidak ada pelumasan yang baik, komponen-komponen yang berbahan tersebut akan saling bergesekan dan pada akhirnya akan terkikis.
“Resep motor sehat itu sederhana, salah satunya cukup ganti oli rutin saja setiap 2.000 kilometer. Ingat, biaya ganti oli jauh lebih murah dibandingkan biaya overhaul dan bongkar mesin motor,” ucap dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/03/181200415/ini-daftar-kerusakan-yang-bisa-terjadi-jika-motor-telat-ganti-oli