JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota dan Daihatsu belum lama ini memperkenalkan generasi baru dari Agya dan Ayla. Kedua mobil ini hadir dengan desain yang lebih modern dan fitur yang lebih lengkap.
Kehadirannya pun bisa menjadi ancaman bagi Honda Brio yang selama ini memimpin pasar di segmen mobil murah atau low cost green car (LCGC). Terlebih lagi, harga kedua mobil kembar tersebut cukup bersaing.
Meski begitu, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku belum akan memberikan pembaruan pada mobil murah andalannya itu. Pihak HPM masih optimis Honda Brio masih tetap menjadi pemimpin di segmen LCGC.
“Penyegaran suatu produk pasti dilihat pasarnya seperti apa, dan demand konsumen kita bagaimana. Dengan model sekarang kita permintaannya masih sangat tinggi, backorder masih satu sampai tiga bulan, terutama untuk di luar pulau jawa. Jadi kami yakin dan tetap optimis Honda Brio bisa jadi leader di segmen LCGC,” ucap Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2023).
Selain itu menurut Billy, Honda Brio juga kualitasnya sudah teruji secara global. Sehingga pihaknya yakin mobil ini akan tetap unggul di segmen LCGC.
“Mobil kita sangat value for money, jadi kualitas global yang teruji reliabilitasnya. Pasti bisa tetap unggul. Selain itu, prinsip buat kita adalah konsumen itu mudah memiliki dan merawat kendaraan, sangat fleksibel jadi mengikuti apa yang diinginkan oleh konsumen,” kata Billy.
Adapun untuk harga All New Agya diperkirakan berkisar Rp 180 juta hingga Rp 250 juta, untuk kembarannya yakni Daihatsu Ayla tidak akan berbeda jauh. Tak menutup kemungkinan dengan Kehadiran generasi terbaru dari Agya-Ayla di rentang harga tersebut bisa mengganggu Brio di pasar otomotif nasional.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/25/130200915/honda-yakin-brio-tetap-pimpin-segmen-lcgc