BOGOR, KOMPAS.com - Saat ini, lini produk Honda Prospect Motor (HPM) di Indonesia terdiri dari berbagai model dan semuanya masih memakai model konvensional. Memang, ada juga yang sudah dilengkapi turbo seperti CR-V, HR-V RS dan Civic.
Walau begitu, Honda masih belum punya lini produk elektrifikasi sampai sekarang. Rencananya, baru ada dua varian hybrid yang akan didatangkan HPM ke Indonesia.
Lalu, bagaimana rencana HPM untuk menuju net zero emission yang ditargetkan berlangsung pada 2060?
Yusak Billy, Sales Marketing & Business Innovation Director PT HPM mengatakan, Honda tidak akan langsung menawarkan lini produk Battery Electric Vehicle (BEV) atau kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia, tapi bertahap.
"Bagi Honda, hybrid itu pendorong utama untuk elektrifikasi. tujuannya kan sama, mengurangi emisi, sampai net zero emission di 2060," ucap Billy di Bogor, Minggu (6/11/2022).
Kemudian, menuju net zero emission tidak hanya berpaku pada kendaraan listrik, tapi juga mesin konvensional. Mengingat semakin modern mesin, teknologi yang digunakan juga makin efisien dan hasilnya emisi gas buang lebih rendah.
"Bagi kami, Internal Combustion Engine (ICE) saja sudah berparitisapasi kalau kita develop yang ramah lingkungan, fuel efficiency baik," kata Billy.
Jadi bisa dibilang semua model bisa berpartisipasi dalam mengurangi emisi. Kemudian untuk mengarah ke BEV, kendaraan dengan sistem hybrid dinilai paling pas untuk masa transisi dari ICE ke BEV.
"Hybrid kita anggap sebagai pendorong utama elektrifikasi karena ada baterai dan mesin. Jadi sebagai transisi atau jembatan menuju full elektrifikasi dan hybrid sebagai opsi sampai seluruh varian sudah BEV," kata Billy.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/08/172100315/langkah-honda-menuju-net-zero-emission-hybrid-jadi-jembatan