Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahas Bodi Bus Baru dari Karoseri Trijaya Union, Dehanda Triun DX

TANGERANG, KOMPAS.com - Karoseri Trijaya Union di Tangerang baru saja merilis satu unit bus baru milik PO Rajawali Citra Transport. Uniknya, bus yang dirilis menggunaka bodi baru dari Trijaya Union dengan nama Dehanda Triun DX.

Kalau dilihat dari tampilan depan, memang mengingatkan pada bus-bus yang ada di Eropa. Apalagi untuk lampu depannya, Trijaya Union memilih model seperti yang digunakan pada Volvo 9900, model bus di Eropa.

Selain itu, peletakan lampu depan yang rendah ini juga memberi kesan premium. Belum lagi kalau dilihat, pada bagian bumper juga dibuat sporty, seperti adanya lip spoiler di bagian depan.

Dhimas Yuniarso, Direktur Utama Karoseri Trijaya Union menjelaskan, untuk bodi Triun DX, dia memilih untuk menerapkan desain bodi yang simpel, harapannya agar disukai semua orang yang pertama melihatnya.

"Saya mau bus yang semua orang bisa terima desainnya, enggak sophisticated. Saya mau semua orang yang lihat itu, ini mobil ganteng," ucapnya kepada Kompas.com di Tangerang Jumat (1/7/2022).

Dhimas berharap, bodi Triun DX dapat abadi desainnya, tidak membosankan dan abadi. Jadi sampai beberapa tahun ke depan, bodi Triun DX dari Trijaya Union masih dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Kemudian, soal lampu depan yang menggunakan model Volvo 9900 memang menjadi hal yang baru. Apalagi untuk karoseri lain, kebanyakan mengambil gaya lampu depan yang menyipit tajam.

"Kenapa lampu depannya begitu, sebenarnya itu selera, tapi kita mau beda saja. Volvo itu bagus busnya, jadi ini lampu memang standar Eropa," ucapnya.

Secara desain keseluruhan, bagian depan dari Triun DX mengambil bahasa dari bus Volvo. Sedangkan di bagian belakangnya, Trijaya Union mengombinasikan dengan model MAN Lion's Coach dari Jerman.

"Bumper depan kita bikin three piece, samping kiri kanan dan tengah. Jadi kalau ada accident, nyerempet, tabrak samping, tidak perlu buka semua bumper," kata Dhimas.

Selain itu, proses pengiriman suku cadang juga jadi mudah dilakukan karena ukurannya yang lebih kecil. Berbeda dengan bus yang punya bumper satu bagian utuh, lebih repot untuk proses perbaikannya.

Lalu, pada bagian bando juga dibuat cukup simpel dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Dipasang juga tulisan Trijaya Union di tengahnya dan menyala saat malam hari.

Beralih ke bagian samping, Triun DX tidak memiliki selendang yang sangat besar. Namun, model selendang atas dan bawah yang simpel dan manis dipilih Dhimas untuk bodi bus terbarunya.

"Saya bukan penganut selendang samping yang terlalu besar (ukurannya), karena itu menghalangi pandangan. Secara artistik bagus, tapi secara fungsi itu enggak bagus," kata Dhimas.

Kemudian, ada juga sentuhan khas dari bodi Trijaya Union di bagian samping, yakni lekuk bodi yang tangguh. Lekukan ini bisa dilihat pada bagian atas bagasi dan menyambung ke lambung bus.

"Kalau lihat di sampingnya, ada lis, curved di atas bagasi. Dulu zaman 2000an kita punya namanya Triun x2000 dan dia pakai itu. Jadi ini ciri khas Trijaya Union, menambah gagah," kata dia.

Sedangkan di bagian belakang, Dhimas mengatakan kalau nantinya akan ada perubahan. Soal bus yang rilis kali ini, sebenarnya masih dalam bentuk prototipe, nantinya akan ada sedikit ubahan pada detail bus.

"ini sebenarnya belum final, akan ada perubahan nantinya. Mungkin nanti belakangnya akan berbeda sedikit dan detail lain," kata Dhimas.

Soal kabin, bus ini memiliki susunan bangku 2-2 dan dilengkapi dengan leg rest. Selain itu dispasang juga sekat depan dan belakang yang bisa dijadikan smoking area, serta ada toilet di belakang kabin.

Selain itu, bagasinya juga lega dengan model tembus sisi kiri ke kanan. Dhimas juga mengklaim kalau motor matik gambot 150 cc bisa masuk dan dibawa di bagasi.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/08/102200115/bahas-bodi-bus-baru-dari-karoseri-trijaya-union-dehanda-triun-dx

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke