Dengan desain retro keduanya mengincar ceruk yang cukup besar di Indonesia. Pasar motor bergaya klasik stabil, meski konsumennya terdefinisi buat yang berkantung tebal.
Kompas.com akan mengkomparasi Royal Alloy TG150 dan Vespa GTS Super 150 dengan empat perbandingan, yaitu desain, fitur, mesin dan harga.
Desain
Desain TG150 mengingatkan desain Lambretta klasik. TG150 singkatan dari Tigara Grande 150 merupakan adik dari TG300 yang meluncur di IIMS Hybrid 2021.
Lampu depan TG150 membulat, bagian hidungnya pesek mirip TG300. Sepatbor depan model mati dengan bentuk bulat dan lebar. Kemudian seinnya model klasik di bawah tuas rem dan kopling.
Bentuk tepong belakangnya memanjang ala belimbing. Warna bodinya two tone. Joknya menyambung. Kemudian tersedia rak belakang untuk menaruh barang.
Adapun Vespa GTS Super 150 merupakan keluarga GTS dengan bodi lebih besar ketimbang Peimavera dan Sprint. Desainnya familier karena populasinya cukup banyak di jalan.
Lampu depan bulat, kemudian tebengnya depannya besar dengan bentuk "dasi" ala Vespa matik zaman sekarang. Kemudian lampu sein depan model tanam, dan sepatbor depan lancip.
Bodi samping dan belakangnya terlihat tebal. Joknya model menyambung dan ada pegangan tangan di jok belakang warna krom buat penumpang.
Fitur
Sistem pencahayaan TG150 sseperti lampu depan dan belakang, serta lampu sein sudah LED. Panel instrumen digital. Kunci pakaikontak dengan anak kunci.
Kaki-kaki pelek ukuran 12 inci dengan ban 110/70 di depan dan 120/70 di belakang. Suspensi depan Double Preload Adjustable with Anti-Drive, suspensi belakang Adjustable Coil Hydraulic.
Rem depan belakang cakram dengan disc brake ukuran 220 mm.
Sedangkan GTS 150 mengusung lampu depan dan belakang LED, panel instrumen digital. Kunci kontak dilengkapi dengan imobilizer.
Rem dual channel ABS, rinciannya rem depan cakram 220 mm dan belakang cakram 220 mm. Ban depan tubeless ukuran 120/70 – 12 sedangkan belakang tubeless 130/70 – 12.
Dimensi panjang 1.950 mm, lebar 740 mm dan jarak sumbu roda 1.350 mm. Ketinggian jok 790 mm dengan kapasitas tangki 7,5 liter.
Mesin
Royal Alloy TG150 mengusung mesin 149 cc 4-klep SOHC injeksi dengan sistem pendingin udara dengan standar Euro 4. Kompresi 11:1, menghasilkan di 13,1 tk pada 8.500 rpm dan torsi 12 Nm pada 6.500 rpm.
Mesin ini menggunakan sistem bahan bakar Delphi EFI. Kapasitas tangkinya 11 liter.
Adapun GTS 150 mengusung mesin 155,1cc, 4 langkah, silinder tunggal, 4 katup, injeksi. Mampu menghasilkan tenaga 10,8 kW pada 8.250 rpm dan torsi 13,5 Nm pada 6.750 rpm.
Harga
Royal Alloy TG150 punya lima pilihan warna, mengusung mesin 150cc 4-katup berpendingin udara. Harganya dibanderol Rp 69.000.000 perpajakan DKI Jakarta.
GTS Super 150 ABS punya tiga pilihan warna yaitu hijau muda, putih dan hitam. Mengutip situs resmi per April 2022, banderolnya yaitu Rp 67.400.000 on the road (OTR) Jakarta.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/14/132100915/komparasi-royal-alloy-tg150-dan-vespa-gts-super-150