JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan tunggal melibatkan Toyota Fortuner tercebur ke kali Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (18/12/2021) pukul 23.00 WIB.
Kepala Bagian Operasi Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudharmo mengatakan, kejadian tersebut diduga akibat sopir dalam keadaan mengantuk saat mengemudi.
“Sepertinya pengendara kurang konsentrasi, diduga mengantuk,” kata Sudharmo dalam keterangan resmi, Minggu (19/12/2021).
Sementara itu, Kanit Laka Lantas wilayah Jakarta Barat AKP Hartono dalam keterangannya menjelaskan, mobil Fortuner dengan nopol B 1445 ZG melaju dari arah timur menuju jl Kapuk Raya tepatnya di dekat pangkalan Metro.
“Kemudian membelok ke kiri masuk di Jalan Velbak saat membelok pengemudi tidak bisa mengendalikan kemudinya kemudian terperosok ke kali Velbak berakibat kerusakan kendaraan tersebut,” kata Hartono.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun mobil mengalami kerusakan pada bagian bumper depan.
Terkait kejadian tersebut, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, mengemudi dalam keadaaan mengantuk dan kelelahan sama bahayanya dengan berkendara dalam kondisi mabuk.
Hal ini dikarenakan pada saat mengantuk, respons otak akan melambat sehingga reflek indera pengemudi juga akan terhamabat. Padahal dalam mengemudi, kita tidak boleh kehilangan fokus.
“Ketika dalam kondisi berkendara, tidak fokus selama beberapa detik saja bisa berakibat fatal. Kalau memang dari awal merasa masih mengantuk atau lelah, sebaiknya gunakan transportasi lain atau segera berhenti di tempat aman,” ujar Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.
Agar bisa lebih forkus dalam mengemudi, pengemudi harus memastikan kondisi kendaraan yang dikemudikannya dalam keadaan baik. Selain itu, pengemudi juga harus dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengantuk atau berada di bawah pengaruh obat-obatan.
Untuk masalah mengantuk, menurut Jusri tidak ada obatnya selain tidur atau beristirahat. Sebab jika berkendara dalam kondisi mengantuk, kemampuan kognitif akan sangat menurun.
“Apalagi konteksnya dalam kecepatan tinggi, kadang-kadang mereka berkendara tanpa sadar bahaya di depannya sendiri,” kata Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/20/081200415/fortuner-nyebur-ke-kali-cengkareng-ini-bahaya-mengemudi-dalam-kondisi